Menurut Harko, pada Selasa pagi, dirinya hendak meliput di daerah Waduk Pluit mengendarai motor B 3972 BDC. Tepat di RS Pluit, bus kota yang berada di depannya hendak memutar jalur. Otomatis, ia melambatkan motornya.
"Mobil di belakang saya tiba-tiba nyeruduk motor sampai dua kali. Saya ingat mobilnya Honda CRV hitam dengan nopol B 20 SW," ujar Harko.
Rupanya, mobil itu juga hendak memutar jalur. Harko mencoba mengejarnya dengan maksud menanyakan insiden barusan. Tanpa berkata apa-apa, sang pengemudi membuka kaca dan menodongkan sepucuk pistol jenis revolver ke arah Harko.
"Begitu ditodong, saya nanya, dia polisi atau bukan. Maksud saya kalau polisi jangan berlebihan begitulah. Dia langsung nutup kaca terus ngebut," ujar Harko.
Harko tidak dapat melihat jelas ada berapa orang di dalam mobil tersebut. Sebab, dari posisi motornya, dia hanya melihat pengemudinya saja. Sang pengemudi juga tidak bicara apapun kepada Harko.
Akibat insiden itu, body belakang motornya retak. Dirinya akan mempertimbangkan apa kasus tersebut akan dilaporkan ke aparat kepolisian atau tidak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.