Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Prioritaskan Program Pembangunan di APBD-P 2014

Kompas.com - 30/06/2014, 23:11 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta hanya menambah sebanyak Rp 400 miliar di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2014. Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Andi Baso Mappapoleonro mengatakan, total anggaran DKI mencapai Rp 72,4 triliun. Alokasi anggaran itu akan diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur.

"Prioritas sebagian ke peningkatan jalan tergenang, jalan rusak, perbaikan jalur transjakarta, revitalisasi pasar, Kartu Jakarta Pintar (KJP), dan Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) PT Transjakarta," kata Andi di Balaikota Jakarta, Senin (30/6/2014).

Pihaknya bersama DPRD DKI menargetkan pengesahan APBD-P pada 27 Juli 2014 atau sebelum hari raya Idul Fitri. Dengan demikian, pihaknya masih memiliki waktu sekitar 4,5 bulan untuk menyerap anggaran dan melaksanakan berbagai program unggulan yang telah terencana dalam APBD.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, alokasi PMP Bank DKI paling besar di dalam APBD-P. Rencananya, DKI akan memberikan "dana segar" bagi Bank DKI mencapai Rp 1 triliun.

Kendati demikian, jumlah itu tidak termasuk ke dalam usulan penambahan anggaran. Hal ini adalah pengalihan program yang tidak terlaksana di Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (ULP) DKI.

Basuki mengatakan, pemberian PMP senilai Rp 1 triliun bertujuan memenuhi syarat menjadi Bank Pembangunan Daerah (BPD). Selain Bank DKI, Basuki menjelaskan APBD-P akan dipergunakan untuk pembangunan tiga koridor transjakarta. Hal ini termasuk betonisasi jalur transjakarta dan peninggian jalan-jalan yang tergenang air.

Perumahan juga tetap menjadi priortas, termasuk rencana untuk membangun rusunawa terpadu 40 lantai di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

"Apartemen sederhana akan disewakan dengan harga kost, supaya warga kelas menengah bisa tinggal di sana. Sekarang ini sedang dikerjakan, dananya hampir Rp 1,8 triliun, tapi multi years (tahun jamak)," ujar Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com