Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU DKI Buka 40 TPS di Penjara

Kompas.com - 08/07/2014, 11:29 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta membuka sebanyak 40 tempat pemungutan suara (TPS) di lembaga pemasyarakatan (LP), penjara, dan rumah tahanan (rutan). Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno menjelaskan, persebaran TPS di penjara itu untuk mengakomodasi warga yang terjerat kasus hukum. 
 
"Warga yang terjerat hukum dan usianya di atas 17 tahun, semuanya berhak memilih," kata Sumarno, saat dihubungi wartawan, di Jakarta, Selasa (8/7/2014).
 
Sebanyak 40 TPS itu tersebar di tiga titik, yakni di LP Cipinang sebanyak 30 TPS, di Rutan Pondok Bambu dua TPS, dan Rutan Salemba delapan TPS. Kendati demikian, Sumarno enggan menjelaskan detail jumlah daftar pemilih tetap (DPT) yang terdaftar di ketiga TPS tersebut.

Pihaknya, lanjut dia, juga membuka dua TPS di Mapolda Metro Jaya. Selain itu, KPU juga membuka TPS di kawasan abu-abu (grey area), seperti Tanah Merah. "Warga yang berada di kawasan itu tidak perlu khawatir. Mereka bakal terakomodasi seperti warga lainnya," kata Sumarno.

 
Jumlah TPS pada pilpres ini mengalami penurunan. Jika saat pileg jumlah TPS-nya mencapai 17.045 titik, kali ini hanya sebanyak 12.408 titik. Hal itu disebabkan karena adanya jumlah pemilih di setiap TPS.

Saat pileg, setiap TPS hanya 500 pemilih. Namun, saat pilpres nanti, setiap TPS mencakup hingga 800 pemilih sehingga jumlah TPS-nya berkurang. Adapun total DPT Pilpres ini mencapai 7.096.168 pemilih. Jumlah ini meningkat dibandingkan pada pileg lalu yang hanya 7.001.520 pemilih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Melawan Saat Ditangkap, Pencuri Sepeda Motor di Bogor Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Pencuri Sepeda Motor di Bogor Ditembak Polisi

Megapolitan
Libatkan Selebgram, Polresta Bogor Bentuk Tim Khusus untuk Berantas Judi Online

Libatkan Selebgram, Polresta Bogor Bentuk Tim Khusus untuk Berantas Judi Online

Megapolitan
Melebihi Target, Program Khitan Massal PAM Jaya Diikuti 521 Anak dari Wilayah Jakarta

Melebihi Target, Program Khitan Massal PAM Jaya Diikuti 521 Anak dari Wilayah Jakarta

Megapolitan
Polda Metro Jaya Ambil Alih Seluruh Laporan Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Polda Metro Jaya Ambil Alih Seluruh Laporan Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Polisi: Kakak-Adik di Jaktim Rencanakan Pembunuhan Pedagang Perabot

Polisi: Kakak-Adik di Jaktim Rencanakan Pembunuhan Pedagang Perabot

Megapolitan
Suami Bakar Istri di Tangerang, Adik Pelaku dan Tetangga Sempat Mencegah

Suami Bakar Istri di Tangerang, Adik Pelaku dan Tetangga Sempat Mencegah

Megapolitan
Heru Budi Kembalikan Pencari Suaka di Depan Kantor UNHCR ke Tempat yang Layak

Heru Budi Kembalikan Pencari Suaka di Depan Kantor UNHCR ke Tempat yang Layak

Megapolitan
Dishub Jaksel Terus Tertibkan Jukir Liar di Minimarket

Dishub Jaksel Terus Tertibkan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Enam Kios di Belakang Terminal Kampung Rambutan Terbakar, Diduga akibat Kebocoran Gas

Enam Kios di Belakang Terminal Kampung Rambutan Terbakar, Diduga akibat Kebocoran Gas

Megapolitan
Meski Sulit Cari Uang, Sopir Bajaj di Grogol Percaya Pendidikan Investasi Terbaik untuk Anak

Meski Sulit Cari Uang, Sopir Bajaj di Grogol Percaya Pendidikan Investasi Terbaik untuk Anak

Megapolitan
Motif Putri Kedua Pedagang Perabot di Jaktim Bunuh Ayahnya Sendiri, Sering Dipukuli dan Tak Diberi Makan

Motif Putri Kedua Pedagang Perabot di Jaktim Bunuh Ayahnya Sendiri, Sering Dipukuli dan Tak Diberi Makan

Megapolitan
Bawaslu DKI Mulai Petakan Kerawanan Pilkada Jakarta 2024

Bawaslu DKI Mulai Petakan Kerawanan Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
16 Bangunan Terdampak Kebakaran di Kampung Bali Tanah Abang, Sebagian Korban Cari Kontrakan

16 Bangunan Terdampak Kebakaran di Kampung Bali Tanah Abang, Sebagian Korban Cari Kontrakan

Megapolitan
840 Petugas Bersihkan Monas Usai Perayaan HUT Bhayangkara

840 Petugas Bersihkan Monas Usai Perayaan HUT Bhayangkara

Megapolitan
Kini Bajaj Tak Lagi Eksis, Sopirnya Makin Susah Cari Rupiah...

Kini Bajaj Tak Lagi Eksis, Sopirnya Makin Susah Cari Rupiah...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com