TANGERANG, KOMPAS.com - Aisyah (38), adik pelaku pembakaran istri di Tangerang mengaku bahwa dirinya dan beberapa tetangga sempat berusaha mencegah perbuatan sang kakak, S (41).
Namun, ketika S menyiramkan bensin ke wajah istrinya, SDC (23), dan mengambil korek api, sontak ia dan beberapa tetangga segera menjauh karena takut tersambar api.
"Pas sebelum dia (S) nyalain korek, sudah aku pisahin. Tapi enggak bisa. Pas dia nyalain korek kan aku juga takut kesamber kan. Jadi aku minggat, nyari air ke dalem," kata Aisyah saat ditemui di rumahnya Jalan Irigasi Sipon, Kecamatan Kenanga, Cipondoh, Kota Tangerang, Selasa (2/7/2024).
Baca juga: Suami Bakar Istri di Tangerang, Pelaku Disebut Kesal Sering Dituduh Selingkuh
Usai S membakar sang istri, Aisyah dan beberapa warga lainnya langsung membantu memadamkan api yang berkobar di tubuh korban.
"Dia (SCD) lari-lari kepanasan, terus nyelungkup di situ. Terus disiram, terus sama saya dikasih lap basah kepalanya, soalnya masih nyala kan (api di) kepalanya. Jadi aku tutup pake lap basah," tambah Aisyah.
Usai kejadian tersebut, beberapa warga membawa SCD ke Rumah Sakit Sari Asih.
Sementara itu, S langsung dilaporkan ke polisi oleh pihak RT setempat.
Diberitakan sebelumnya, S membakar istrinya sendiri, SCD di Cipondoh, Tangerang, Minggu (30/6/2024).
Kapolsek Cipondoh Kompol Evarmon Lubis mengatakan, S nekat membakar SCD karena terjadi miskomunikasi di antara keduanya.
Baca juga: Murka Suami di Cipondoh, Bakar Istri Sendiri karena Kesal Korban Tak Kunjung Pulang ke Rumah
"Katanya, kesalahpahaman antara suami istri, karena pas begitu dihubungi, istrinya enggak ngangkat, dan istrinya juga menghubungi dia (pelaku), enggak diangkat. Sementara, kunci dibawa sama istrinya. Dia (pelaku) mau masuk enggak bisa. Jadi, pas dia (pelaku) lagi beli bensin untuk motornya, istrinya dateng, disiram mukanya, dibakar," jelas Evarmon.
Karena kejadian tersebut, korban mengalami luka bakar sebanyak 27 persen, termasuk di wajah korban.
"Kalau suaminya kena tangan, kalau istrinya muka sama rambut, 27 persen (terbakar)," kata Evarmo.
(Penulis: I Putu Gede Rama Paramahamsa | Editor: Akhdi Martin Pratama)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.