Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Rusunawa di Jakarta Barat Batal Rampung September

Kompas.com - 06/08/2014, 22:16 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan dua menara rumah susun sewa (rusunawa) di Jakarta Barat belum ada tanda-tanda akan selesai dalam waktu dekat. Padahal, target Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kedua rusun tersebut sudah selesai pada September mendatang dan kemudian digunakan oleh para warga yang direlokasi dari bantaran kali bulan berikutnya.

Pantauan Warta Kota di kedua lokasi, Rabu (6/8/2014), belum ada aktivitas berarti para pekerja untuk menyelesaikan kedua rusunawa tersebut. Di Rusun Daan Mogot, kedelapan bangunan sudah berdiri kokoh. Namun, hanya ada dua yang tampak sudah rapi dan beres. Yakni rusun yang berada di sebelah Timur.

Dua tower itu sudah dicat berwarna putih dikombinasikan cokelat dan kuning. Sementara di Rusun Angke Tambora di Jakarta Barat hingga kini masih dalam tahap pembangunan. Meskipun ketiga towernya sudah berdiri kokoh. Ketiga towernya sudah sesuai dengan lantai yang diperuntukan yakni 16 lantai.

Menurut Purwoko, Petugas keamanan di rusun Daan Mogot yang sedang berjaga, sejak senin (4/8/2014) belum ada aktivitas pengerjaan. "Masih sepi, masih pada libur lebaran. Bos-bos dan pekerjanya masih pada di kampung," kata Purwoko.

Ia melanjutkan, proyek tersebut sudah diliburkan sejak 24 Juli dan sepengetahuannya akan dimulai kembali pada Senin mendatang. "Libur sudah lama dari 24 kemarin. Paling baru mulai lagi senin besok. Nah kalau mau tanya kapan selesainya senin besok saja ya mas," ujar pria yang tinggal di Rawa Buaya tersebut.

Saat dihubungi, Kepala Bidang Pembangunan Perumahan Dinas Perumahan DKI Jakarta, Sukmana membenarkan masih belum rampungnya proyek tersebut. Menurut Sukmana, melihat kondisi saat ini perkiraannya pada september mendatang dari delapan blok rusunawa Daan Mogot baru dua blok yang dapat dihuni. Sedangkan dari tiga tower Rusun Angke, baru dapat dihuni para warga pada November mendatang.

"Rusun Daan Mogot itu kan kewajiban pengembang soalnya anggarannya itu diluar APBD. Kami hanya sebagai pemantau saja. Kalau di Angke memang kami yang mengerjakan, tapi itu diperuntukan untuk warga rusun lama dan warga sekitar Tambora. Bukan warga dari bantaran kali," kata Sukmana.

Sukmana menjelaskan, sekitar 4.000 unit rusunawa di Jakarta yang saat ini tengah dikerjakan, di antaranya Daan Mogot, Pulo gebang, Muara Baru, Jatinegara dan sebagainya itu memang diperuntukan untuk warga penghuni bangunan liar dan bantaran kali. (Wahyu Tri Laksono).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com