"Kita mau tahu teknologi apa yang dipakai. Seluruh dunia rata-rata sambungan bus gandeng itu pakai teknologi dari Volvo. Kita akan lihat, kalau dia enggak ada teknologi yang jelas, berarti ada kemungkinan bisa patah lagi yang lain kan, atau ada yang kurang," katanya di Balaikota Jakarta, Senin (11/8/2014).
Terkait kejadian patahnya gandengan bus transjakarta gandeng merek Inobus di Jalan Raya Bekasi Timur, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Kamis (7/8/2014), Ahok mengatakan bahwa pihaknya tidak akan memberikan sanksi apa pun pada perusahaan pelat merah tersebut. Menurut dia, Pemprov DKI selaku pihak pembeli tidak punya hak memberikan sanksi kepada produsen bus, dalam hal ini PT Inka.
"Enggaklah, enggak ada hak kita untuk sanksi. Paling kita berhenti beli saja kalau dia tidak jelas. Kami tidak akan beli produk-produk yang patah itu. Gitu aja cara hukumannya," ujar alumnus jurusan Geologi Universitas Trisakti itu.
Bus transjakarta gandeng bermerek Inobus dengan nomor lambung DMR-005 Koridor XI jurusan Kampung Melayu-Pulogebang mengalami patah di lampu lalu lintas di Jalan Raya Bekasi Timur, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Kamis (7/8/2014) siang. Beruntung, penumpang bus, yang berjumlah 40 orang tersebut, tidak ada yang cedera.
Dugaan awal, penyebab patahnya bus gandeng disebabkan adanya baut yang lepas di bagian sambungan bus. Bus tersebut merupakan bus produksi tahun 2011, yang artinya baru beroperasi selama tiga tahun. Bus dibeli oleh Dinas Perhubungan DKI dengan harga Rp 3,8-4 miliar per unit. Pengoperasian bus dilakukan oleh Damri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.