Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Napi Sewa Ponsel dari Petugas, Ini Kata Kalapas Cipinang

Kompas.com - 18/08/2014, 11:29 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang narapidana (napi) Lembaga Pemasyarakatan Cipinang buka-bukaan soal praktik sewa ponsel di dalam lapas tersebut. Para napi, kata dia, bisa menyewa ponsel dari petugas lapas dengan harga sewa Rp 50.000 sampai Rp 100.000 per hari.

Saat dikonfirmasi tentang hal itu, Kepala Lapas Cipinang Sutrisman mengatakan, hal semacam itu bisa saja terjadi.

"Kita tidak mengatakan itu benar atau enggak. Cuma memang kita kejar-kejaran dengan yang seperti itu karena itu merupakan kategori barang-barang yang kita larang," kata Sutrisman kepada Kompas.com, Senin (18/8/2014).

Sutrisman mengatakan, penyelundupan narkoba ke dalam lapas saja pernah terjadi. Seorang pegawai lapas setempat bahkan pernah diserahkan ke aparat berwajib karena kedapatan menyelundupkan sabu ke dalam lapas. Sutrisman mengatakan, masalah alat komunikasi pun demikian.

Namun, ia mengatakan, pengunjung pun bisa menyelundupkan benda yang dilarang, seperti ponsel, ke dalam lapas. "Penyakit" ini yang menurut Sutrisman selalu diperangi oleh jajarannya.

"Kita bekerja untuk cari hal-hal yang dilarang itu. Kita tidak mengatakan menuduh pegawai saja karena berbagai hal bisa saja terjadi," ujar Sutrisman.

Dalam razia, lanjutnya, perlengkapan alat komunikasi memang kerap ditemukan. Namun, biasanya barangnya sudah tak lagi utuh.

"Riil-nya saat razia kita temukan semacam charger atau bangkai ponsel tapi kosong, walaupun tidak ketemu ponselnya," ujar Sutrisman.

Sebelumnya, larangan bagi para narapidana memiliki ponsel pribadi menjadi peluang bisnis bagi para oknum petugas lembaga pemasyarakatan (lapas).

Sejumlah mantan napi mengaku tidak mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dengan kerabat, klien maupun keluarganya, karena bisa menyewa ponsel milik oknum penjaga lapas.

Tarif sewanya Rp 50.000 per hari atau Rp 1,5 juta sebulan untuk ponsel biasa dan Rp 100.000 sehari atau Rp 3 juta sebulan untuk ponsel jenis Android yang lengkap dengan fasilitas internetnya.

Selain ponsel, penghuni lapas juga bisa menyewa laptop atau notebook dari oknum petugas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berangkat dari Roxy Jakpus, Pengemudi Ojol Ngamuk di Depok Gara-gara Sulit Temukan Alamat

Berangkat dari Roxy Jakpus, Pengemudi Ojol Ngamuk di Depok Gara-gara Sulit Temukan Alamat

Megapolitan
Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Megapolitan
Menteri Sosial Serahkan Bansos untuk Warga Kepulauan Tanimbar Maluku

Menteri Sosial Serahkan Bansos untuk Warga Kepulauan Tanimbar Maluku

Megapolitan
Cerita 'Single Mom' Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Cerita "Single Mom" Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Megapolitan
Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi 'Online'

Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi "Online"

Megapolitan
Warga Terpukau Kemeriahan Puncak HUT Ke-497 Jakarta

Warga Terpukau Kemeriahan Puncak HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Setelah PKS-PKB, Anies Optimistis Ada Partai Lain yang Bakal Usung Dirinya di Pilkada Jakarta

Setelah PKS-PKB, Anies Optimistis Ada Partai Lain yang Bakal Usung Dirinya di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Sebut Pelaku Pembakaran Rumah di Jakbar Tak Gunakan Bensin, Hanya Korek Api

Polisi Sebut Pelaku Pembakaran Rumah di Jakbar Tak Gunakan Bensin, Hanya Korek Api

Megapolitan
Kesal Ditinggal Istri, AS Nekat Bakar Pakaian Hingga Menyebabkan Kebakaran di Jakbar

Kesal Ditinggal Istri, AS Nekat Bakar Pakaian Hingga Menyebabkan Kebakaran di Jakbar

Megapolitan
PKS Usung Anies pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Pilihan yang Realistis

PKS Usung Anies pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Pilihan yang Realistis

Megapolitan
Polisi Sempat Kesulitan Tangkap Pembakar Rumah di Jalan Semeru, Pelaku Kerap Berpindah

Polisi Sempat Kesulitan Tangkap Pembakar Rumah di Jalan Semeru, Pelaku Kerap Berpindah

Megapolitan
Gagap Teknologi, Orangtua Calon Siswa Keluhkan PPDB Online Jakarta

Gagap Teknologi, Orangtua Calon Siswa Keluhkan PPDB Online Jakarta

Megapolitan
Dishub Jakpus Arahkan Bus Wisata Parkir di Lapangan Banteng agar Tak Kena Ketok Pungli Parkir Liar

Dishub Jakpus Arahkan Bus Wisata Parkir di Lapangan Banteng agar Tak Kena Ketok Pungli Parkir Liar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com