Kepala Bagian Humas Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Besar Sumirat Dwiyanto mengatakan, indikasi ini terlihat dari cukup tingginya pengguna narkoba dari kalangan pelajar dan mahasiswa.
Berdasarkan penelitiannya, BNN mencatat, dari 480.000 pengguna narkoba di Jakarta, setidaknya 22 persen atau sekitar 90.000 di antaranya merupakan pengguna dari kelompok pelajar dan mahasiswa.
"Kampus merupakan salah satu tempat beredarnya narkoba. Dengan banyaknya pengguna, pasti akan menjadi tempat sasaran," kata Sumirat, di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Senin (25/8/2014).
Menurut dia, banyak mahasiswa terseret ke dalam kasus narkoba jenis ganja dan juga sabu. Para bandar yang mengincar kampus masuk dengan merekrut mahasiswa untuk menjadi pengedar narkobanya.
Sumirat menambahkan, kampus yang cukup tinggi peredaran narkobanya ada di wilayah Jakarta Selatan. Namun, BNN enggan menyebut kampus mana saja yang dimaksud.
Sumirat mengatakan, beberapa kasus narkoba yang melibatkan mahasiswa dari berbagai kampus yang berbeda di Ibu Kota pernah ditangani BNN. "Yang sudah kita tangkap kurang lebih dari lima kampus," ujar Sumirat.
Sumirat mengatakan, pengungkapan narkoba di kampus butuh informasi yang akurat, misalnya melalui kerja sama dengan pengelola kampus. Namun, BNN juga menerima laporan masyarakat apabila menemukan indikasi penyalahgunaan narkoba di dalam kampus.
"Kalau memang ada indikasi, ada data terkait dengan itu, tidak masalah. Kita akan kerja sama dengan kampus," ujar Sumirat.
Adapun program penanganan narkoba di kampus dari BNN telah menyasar sekitar 50 kampus di Jakarta. Para mahasiswa diberikan pendidikan dan penyuluhan untuk mencegah terjerumus pada narkoba.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.