Menurut dia, alangkah lebih baik pengelolaan bus di Jakarta dipegang oleh swasta. Adapun PT Transjakarta hanya bertindak sebagai regulator yang mengawas dan mengatur para operator.
"Pengelolaan bus dikasih swasta saja. Lihat tuh perusahaan angkutan kayak DAMRI, PPD, pada hancur. Ngapain investasi di bus? Kasih saja operator swasta. Jadi pemerintah jadi regulator saja. Jadi tidak perlu punya aset bus. Kasih saja operasional ke operator swasta, dan bantu mereka supaya bisa pakai bus bagus," katanya, di Gedung DPRD DKI, Rabu (3/9/2014).
Taufik menilai, selama ini pengelolaan bus transjakarta di bawah pemerintah tidak pernah berjalan baik. Sebaliknya, bus transjakarta sering mengalami masalah, baik dalam hal pengadaan maupun operasional.
"Metromini aja enggak ada yang kebakar. Adanya dibakar orang karena nabrak. Jadi, jangan karena belum ada yang mati kebakar (di transjakarta) terus (Pemprov DKI) tenang-tenang aja," ujar dia.
Tak hanya itu, Taufik juga menilai selama ini pengelolaan keuangan transjakarta tak pernah transparan. Karena itu, Taufik menyarankan audit ulang terhadap keuangan pengelolaan transjakarta.
"Audit keuangan harus terbuka. Masa kalah sama masjid yang diumumin tiap Jumat. Pemasukannya berapa, pengeluaran berapa," ujar anggota Fraksi Gerindra itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.