Tak lama kemudian, datanglah sang Kapolda Metro Jaya yang baru, Irjen Pol Unggung Cahyono, yang semula menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur. Unggul Cahyono juga hadir bersama istri. Kedelapan jawara tersebut kemudian melakukan prosesi berbalas pantun. Sebuah prisesi yang biasanya ada di acara pernikahan untuk menyambut rombongan mempelai pria yang akan memasuki rumah mempelai wanita.
"Ikan betutuk mati ditusuk. Dalem kuali kudu masaknya. Ini palang pintu kaga ngijinin masuk. Sebelum abang penuhi persyaratan," ujar Kurnai, pimpinan jawara cilik di kubu Dwi Priyatno, Jumat (5/9/2014).
"Ikan bawal ada di kali. Abang jual terpaksa aye beli. Yang namanya musuh kaga pernah Bapak Unggul cari. Tapi kalau di depan mata pantangan buat die lari," ujar Sena, pimpinan jawara cilik dari kubu Unggul Cahyono.
Polah mereka dalam melakukan prosesi buka pintu tersebut membuat Dwi Priyatno dan Unggul Cahyono tersenyum-senyum. Seluruh petinggi Polda Metro Jaya juga tertawa kecil mendengar aksi berbalas pantun tersebut.
"Bintang seawan awan cuma satu yg terang kaya matahari. Berapa banyak abang punya jagoan. Ini jagoan aye yang hadepin," ujar Kurnai.
Satu persatu, perwakilan dari kedua kubu jawara tersebut pun saling 'jotos'. Jawara dari kubu Dwi Priyatno pun kalah. Menyerah, akhirnya rombongan Unggul Cahyono dipersilakan masuk. Dwi Priyatno beserta istri langsung menyalami rombongan Unggul Cahyono beserta istri.
Rombongan penari betawi juga langsung beraksi mengiringi rombongan Dwi dan Unggul yang menyalami petinggi Polda Metro Jaya. Suasana semakin meriah dengan hadirnya pemenang Abang None Jakarta untuk menyambut Kapolda Metro Jaya yang baru. Polisi-polisi cilik turut berbaris di dekat Dwi dan Unggul. Ikut-ikut mengantre bersalaman dengan petinggi Polda Metro.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.