Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Diam-diam Pantau PNS DKI yang Teler

Kompas.com - 05/09/2014, 13:43 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ternyata, sudah sejak lama Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama diam-diam memantau gerak-gerik para pegawai negeri sipil (PNS) DKI yang terindikasi mengonsumsi ganja maupun narkoba.

Oleh karena itu, ia menginstruksikan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi DKI Jakarta untuk segera melakukan tes urine terhadap para PNS DKI. Satuan kerja perangkat daerah (SKPD) pertama yang disasar Basuki adalah Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta.

"Pas kuliah, aku tahu banget teman-teman yang suka pakai ganja kan pada gele (teler). Pas aku perhatiin PNS DKI di sini, aku mikir, nah dia kayaknya anak gele nih, tetapi enggak bisa asal tuduh, makanya kontak BNN," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (5/9/2014).

Menurut dia, orang yang gemar mengonsumsi ganja maupun obat-obatan adiktif lainnya terpantau dari gerak-geriknya, seperti mata yang selalu berwarna kemerahan, tidak pernah fokus bicara, dan selalu gelisah. [Baca: Ahok: 19 Pegawai Dinas PU Positif Ngeganja dan Ngobat]

Setelah melakukan tes urine terhadap 533 pegawai Dinas PU DKI, hasilnya ada 19 pegawai yang positif mengonsumsi ganja dan obat-obatan adiktif lainnya. Basuki bahkan telah menginstruksikan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta I Made Karmayoga untuk "menstafkan" para pejabat eselon yang positif mengonsumsi ganja.

Sementara itu, untuk para pegawai honorer, Basuki menginstruksikan Made segera mengurus proses pemecatan mereka.

Setelah Dinas PU DKI, Basuki berencana mengintai SKPD lainnya. Bahkan, kata dia, ada personel satpol PP yang gerak-geriknya seperti orang yang mengonsumsi ganja dan obat-obatan adiktif lainnya. "Pelan-pelanlah kami diam-diam saja. Ini harus tegas tindakannya, tapi kayak mafia-mafiaan dan intel-intelan. Kalau ketahuan, nanti pada kabur," ujar pria yang biasa disapa Ahok itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com