Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Rusun Marunda: Hidup Ahok!

Kompas.com - 05/09/2014, 14:20 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga Muara Baru yang kini tinggal di Rumah Susun (Rusun) Marunda, Jakarta Utara, merasa senang dengan kemarahan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kemarin. Warga bahkan bertepuk tangan saat Ahok menyinggung soal jual beli rusun. [Baca: Ahok Marah, Dirut Bank DKI Pucat, Penghuni Rusun Marunda Tepuk Tangan]

Ketua RT 014 RW 07 Kluster B, Christine, yang juga hadir saat Ahok ke Rusun Marunda berpendapat, mereka mengapresiasi kinerja Ahok yang sampai tahu ada oknum yang mengalihkan rusun miliknya atau bahkan menyewakan untuk orang lain.

Dengan ditegurnya pihak Bank DKI, Christine berharap tidak ada oknum yang menyalahgunakan rusun di Marunda. "Kalau kartunya sudah ada foto, orang-orang yang sewa itu kan bisa ketahuan," tutur Christine kepada Kompas.com, Jumat (5/9/2014).

Christine juga paham alasan Ahok sampai marah saat ke Rusun Marunda. Dia juga menginginkan semua warga di Rusun Marunda paham agar jangan lagi jual beli rusun miliknya sendiri, baik dengan alasan diberikan ke saudara, disewakan, maupun alasan lainnya.

Warga lain yang juga setuju dengan aksi Ahok sampai memuji sambil meneriakkan nama Ahok. "Hidup Ahok," kata seorang ibu.

Sebelumnya diberitakan, warga di Rusun Marunda membenarkan ada praktik jual beli rusun seperti yang diucapkan oleh Ahok. Adapun praktik tersebut telah dilakukan sejak Rusun Marunda diresmikan dua tahun lalu. [Baca: Ahok Sebut Banyak PNS DKI "Main" di Rusun Marunda, Ini Pengakuan Warga]

Christine sendiri selaku ketua RT di sana tidak bisa berbuat banyak. Dia mengetahui siapa-siapa saja yang mengoperalihkan rusun miliknya, tetapi dia merasa tidak berwenang untuk menegur mereka.

"Enggak enak saja tegur warga, soalnya ada yang rusunnya kosong dibiarin sama pemiliknya enggak ditinggalin, kayak vila," ujar Christine. Untuk kasus seperti itu, menurut dia, lebih baik rusun diberikan kepada orang yang membutuhkan saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com