Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Pedongkelan Akan Direlokasi ke Rusunawa Jatinegara Kaum

Kompas.com - 13/09/2014, 06:58 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta khususnya Dinas Pertamanan akan melanjutkan penataan area ruang terbuka hijau Waduk Ria Rio, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur. Rencana itu pun kini memasuki relokasi tahap II dengan memindahkan warga yang bermukim khususnya di RW 15 Pedongkelan.

"Kami akan relokasi sebanyak 300 KK tapi sampai saat ini yang terdata memiliki surat penguasaan lahan ada sebanyak 86 KK," kata Camat Pulogadung Teguh Hendrawan, Jumat (12/9/2014).

Teguh mengatakan, relokasi ini mulai berlaku usai pendaftaran penguasaan lahan di kantor Kecamatan Pulogadung. Nantinya, Teguh akan memberikan surat peringatan pertama dan kedua serta surat perintah bongkar (SPB) kepada warga.

Setelah semua berkas warga disiapkan dengan menyertakan SPB, bangunan liar di atas lahan Pemprov tersebut akan dibongkar dan ditertibkan. Sementara itu, warga yang menghuni kawasan itu akan direlokasi ke rumah susun Jatinegara Kaum.

"Kami akan relokasi warga ke Rusunawa Jatinegara Kaum. Akhir September ini akan siap sebanyak dua blok atau 200 pintu alias unit rusun sudah disiapkan buat warga Pedongkelan," kata dia.

Selain dua blok itu, lanjut dia, ada tiga blok lain di rusunawa Jatinegara Kaum itu masih tahap pembangunan. Teguh mengungkapkan, rusunawa Jatinegara merupakan rusun terbaru yang dimiliki Pemprov. Menurut Teguh, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sempat menyatakan rusun Jatinegara Kaum sebagai rusun paling bagus.

"Itu rusunawa Jatinegara Kaum paling baru paling bagus. Pokoknya enak warga tinggal di sana kalau mau direlokasi di sana," ucap Teguh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com