Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasokan Air Baku Kritis, Pelanggan Terganggu

Kompas.com - 23/09/2014, 13:42 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com
Kemarau ini telah mengakibatkan debit air Sungai Cisadane, Tangerang, Provinsi Banten, mulai berkurang. Kondisi debit air kritis. Akibatnya, pasokan air baku untuk air bersih di Tangerang kritis. Senin (22/9/2014), debit air 11,70 meter dari batas normal 12,50 meter.

Kepala Bendung Pasar Baru atau Pintu Air 10 Tangerang Sumarto mengatakan, penurunan debit air itu disebabkan musim kemarau. Salah satu solusinya ialah dengan menutup semua pintu air sebanyak 10 pintu. Penutupan ini untuk menjaga debit air di sungai ini agar di wilayah Kota Tangerang tetap tersedia.

”Dalam kondisi krisis debit air ini, tidak ada pembuangan air ke laut,” kata Sumarto.

Penutupan pintu air ini, menurut Sumarto, imbasnya akan dirasakan warga Kabupaten Tangerang karena akan dilakukan pembatasan air untuk irigasi.

Air Sungai Cisadane merupakan sumber utama air baku bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), industri, dan irigasi.

Ada tiga perusahaan air yang mengambil air baku dari sungai ini, yaitu PDAM Tirta Kerja Raharja milik Pemkab Tangerang, PDAM Tirta Benteng milik Pemkot Tangerang, dan Aetra Tangerang.

PDAM menggunakan air baku Sungai Cisadane sebanyak 2,4 meter kubik per detik, sementara industri mengambil air baku 3,2 meter kubik per detik.

Air baku ini diperuntukkan bagi penyediaan air bersih bagi warga Kabupaten dan Kota Tangerang serta sebagian DKI Jakarta.

Dedi, Pelaksana Lapangan Bendung Pasar Baru, mengatakan, pengaturan dua pintu intake akan dilakukan sesuai kondisi debit air. ”Jika semakin berkurang, debit air akan dikurangi, juga air yang masuk ke saluran kali irigasi,” ujar Dedi.

Secara terpisah, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, pihaknya berencana membangun waduk di sejumlah titik rawan kekeringan. Waduk yang akan dibangun itu antara lain di Kecamatan Cisoka dan Kronjo.

”Waduk-waduk ini akan dibangun secara bertahap. Ini dipersiapkan untuk menampung air saat hujan, sebagai cadangan air di musim kemarau,” ujarnya.

”Proses pembangunan waduk sudah dimulai dengan mendata lahan yang akan digunakan, termasuk pembebasan lahannya,” kata Zaki.

Pasokan terganggu

Sebagian pelanggan PT Aetra Air Jakarta di Cilincing dan Koja, Jakarta Utara, mengeluhkan kurangnya pasokan air bersih dalam beberapa hari terakhir.

Ricardo Hutahaean (38), Ketua RW 019 Tugu Utara, Kecamatan Koja, mengatakan, selain debitnya naik-turun, air yang mengalir juga berbau dan keruh.

Gangguan pasokan paling parah terjadi di Jakarta Utara, yang berada di hilir area pelayanan air bersih, Sabtu (20/9), dan Minggu. Namun, pasokan berangsur normal di sebagian wilayah di Cilincing dan Koja pada Minggu malam dan Senin pagi.

Manajer Komunikasi PT Aetra Air Jakarta Rika Anjulika mengatakan, gangguan pasokan terjadi karena debit air baku dari Tarum Barat berkurang. ”Pasokan air baku turun 10 persen dari sekitar 9.000 liter per detik menjadi 8.100 liter per detik pada 19 dan 20 September (2014),” ujarnya.

Menurut Rika, debit air baku turun karena sifon Kali Bekasi tersumbat sampah. Sampah berasal dari sejumlah anak sungai Kali Bekasi dan menumpuk di sifon yang baru beberapa bulan beroperasi. Akibatnya, sifon tersumbat dan debit air menuju Jakarta berkurang.

”Kami telah koordinasi Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, PAM Jaya, dan Perum Jasa Tirta (PJT) II serta membantu pengerukan sampah terkait kejadian itu. Namun, sampah teratasi dan pasokan air baku berangsur normal sejak Minggu malam,” ujar Rika. (MKN/PIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com