Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Udar Anggap Jokowi "Cuci Tangan" dalam Kasus Bus Berkarat

Kompas.com - 25/09/2014, 17:24 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, Eggi Sudjana mempertanyakan sikap Gubernur DKI Joko Widowo yang dinilainya terkesan "cuci tangan", dan seolah-olah tak tahu menahu seputar proyek pengadaan bus dari Tiongkok.

Eggi menjelaskan, selama proses pengadaan bus berlangsung, tercatat Udar telah sembilan kali melampirkan laporannya kepada Jokowi. "Tentunya Jokowi mengetahui persis bahwa barang yang dibeli sudah sesuai dengan perintahnya," kata Eggi, di Jakarta, Kamis (25/9/2014).

Selain itu, Eggi mengatakan, saat bus-bus yang dibeli tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jokowi ikut melakukan pemeriksaan. Karena itu, Eggi menilai tidak masuk akal apabila Jokowi mengaku kecolongan. [Baca: Jokowi: Seandainya Pengadaan Bus Bisa Saya Tunjuk...]

Apalagi, lanjutnya, sebelum ditemukan beberapa unit yang komponennya berkarat, Jokowi telah beberapa kali meresmikan pengoperasian bus. "Kalau spesifikasinya tidak sesuai dengan yang dia mau, kenapa di-launching? Sampai empat kali lagi dia me-launching-nya. Ada 125 bus, Jokowi semua yang me-launching," ujar Eggi.

Karena itu, Eggi menganggap alasan Kejaksaan Agung yang belum pernah sama sekali melakukan pemerikaaan terhadap Jokowi dengan alasan tidak cukup bukti dinilai tidak masuk akal. Apalagi, kata dia, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sudah pernah menjalani pemeriksaan. [Baca: Jokowi: Disuruh Beli Sabun Wangi, Malah Beli Sabun Colek...]

"Ada satu tersangka dari BPPT, yakni Pak Parwoto. Atasan Pak Parwoto, yakni Kepala BPPT-nya itu diperiksa oleh Kejaksaan. Atasan Udar kan Jokowi, kenapa Jokowi tidak diperiksa sampai detik ini. Apa karena Jokowi sudah terpilih sebagai presiden?" ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com