Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra: Ahok Bilang Tidak Butuh Dewan, Nyatanya Butuh DPRD

Kompas.com - 04/10/2014, 15:05 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik menjamin tidak akan menghambat pelaksanaan sidang paripurna pelantikan Basuki Tjahaja Purnama menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo.

Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta itu mengaku, pihaknya bersama partai politik lain yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih di DPRD DKI tidak akan melawan konstitusi yang berlaku.

"Kami akan melaksanakan (paripurna) sesuai undang-undang, karenanya butuh Dewan (untuk melaksanakan paripurna). Kemarin Ahok (Basuki) bilang enggak butuh Dewan, nyatanya butuh Dewan juga kan," kata Taufik kepada Kompas.com, di Jakarta, Sabtu (4/10/2014).
 
Dia menjelaskan, apabila Jokowi telah resmi mundur dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, secara otomatis Basuki menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta. Kakak kandung anggota DPRD Mohamad Sanusi ini mengaku tidak tahu apakah pria yang akrab disapa Ahok tersebut sudah disetujui seluruh anggota Dewan menjadi Gubernur DKI pengganti Jokowi. Hanya saja, aturan yang berlaku dalam UU harus ditegakkan, di mana DPRD harus menyelenggarakan paripurna pelantikan Basuki menjadi Gubernur DKI. Nantinya, Mendagri yang akan melantik Basuki. Hal tersebut telah tertuang dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

"Berdasar UU, pelantikan (gubernur) itu harus melalui forum paripurna," kata Taufik.

Sementara Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengaku, pihaknya hingga kini masih fokus mengurus pengunduran diri Jokowi untuk pelantikan presiden pada 20 Oktober 2014 mendatang. Setelah pimpinan DPRD resmi dilantik, jajarannya memiliki dua agenda penting yang harus segera diselesaikan, yakni pengunduran diri Jokowi dan pembentukan alat kelengkapan Dewan.

Pelantikan Basuki, lanjut Prasetyo, dilakukan setelah dua agenda tersebut diselesaikan. "Pembentukan kelengkapan Dewan yang baru dahulu, baru nanti pelantikan Pak Ahok," ujar Prasetyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Megapolitan
Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Megapolitan
Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Megapolitan
Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Megapolitan
Persiapan Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI: Ada Beberapa Apartemen Menolak Coklit

Persiapan Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI: Ada Beberapa Apartemen Menolak Coklit

Megapolitan
Petugas Parkir di Stasiun Gambir Mengaku Sering Lihat Bus Wisata Diadang Preman

Petugas Parkir di Stasiun Gambir Mengaku Sering Lihat Bus Wisata Diadang Preman

Megapolitan
PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Dia Sulit Bersaing dengan Nama Besar

PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Dia Sulit Bersaing dengan Nama Besar

Megapolitan
Berangkat dari Roxy Jakpus, Pengemudi Ojol Ngamuk di Depok Gara-gara Sulit Temukan Alamat

Berangkat dari Roxy Jakpus, Pengemudi Ojol Ngamuk di Depok Gara-gara Sulit Temukan Alamat

Megapolitan
Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Megapolitan
Menteri Sosial Serahkan Bansos untuk Warga Kepulauan Tanimbar Maluku

Menteri Sosial Serahkan Bansos untuk Warga Kepulauan Tanimbar Maluku

Megapolitan
Cerita 'Single Mom' Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Cerita "Single Mom" Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Megapolitan
Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi 'Online'

Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi "Online"

Megapolitan
Warga Terpukau Kemeriahan Puncak HUT Ke-497 Jakarta

Warga Terpukau Kemeriahan Puncak HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com