Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pintu M1 Ditutup, Pihak Bandara Soekarno-Hatta Jamin Rute Alternatif Tak Macet

Kompas.com - 06/10/2014, 13:02 WIB
Desy Selviany

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com - Pengendara yang terkena dampak penutupan Pintu M1 Bandara Soekarno-Hatta diminta tidak khawatir harus melintas ke Jalan Rawa Bokor yang terkenal macet. Jalan Karantina akan dibuka untuk umum.

Hal ini karena akan dialihkannya pengunjung Bandara yang lewat M1 beralih ke Jl Karantina menuju jalur P1. Jadi, kata dia, pengunjung tidak usah lagi melewati Rawa Bokor jika ingin menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

"Enggak akan terjadi kemacetan karena kita berlakukan satu jalur, jadi di jalan Karantina sendiri tidak akan macet," kata Yudis Setiawan kepada Kompas.com, Senin (6/10/2014).

Pengamatan Kompas.com, sudah terlihat papan pengumuman pengalihan jalan ditutupnya pintu M1 Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pengendara yang biasa melintas banyak yang memastikan kepada petugas mengenai penutupan tersebut.

Salah satu di antaranya adalah Atoy, pengendara yang setiap dua minggu sekali melintas di pintu M1. Setelah mendapat kepastian dari petugas yang berjaga bahwa mulai besok pintu M1 ditutup, dia sedikit lemas. Dia membayangkan kemacetan yang akan dilaluinya kelak.

"Cukup ribet juga sih kalo misalnya ditutup karena mau enggak mau kita lewat Rawa Bokor, sedangkan jalan di Rawa Bokor itu macet parah," tutur Atoy di Pintu M1.

Menurut petugas yang berjaga, papan nama pengumuman bahwa jalan M1 akan ditutup memang baru terpasang kemarin. Ada dua papan pengumuman berwarna hijau mengenai penutupan jalan M1 di jalur tersebut. Papan pengumuman itu bertuliskan "Uji coba pengalihan jalan M1 mulai tggl 7/10/14 pkl 10.00 Gunakan jalur Alternatif/Perimeter".

Sedangkan di dekat proyek pembangunan bantalan rel KA Bandara Internasional Soekarno-Hatta terdapat papan pengumuman besar mengenai penutupan jalur M1 serta jalur alternatif yang disediakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com