Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terminal Depok Ditutup, Penumpang Kebingungan Cari Angkot

Kompas.com - 08/10/2014, 10:03 WIB
Laila Rahmawati

Penulis


DEPOK, KOMPAS.com - Calon penumpang di Terminal Depok kebingungan mencari angkutan karena terminal yang biasa menyediakan berbagai macam angkutan itu kini sedang diratakan oleh tiga alat berat.

"Saya mau naik Deborah yang ke Lebak Bulus, tapi, kata Pak Polisi, terminalnya ditutup. Saya disuruh tunggu aja di pinggir jalan. Tunggu di pinggir mana ini?" kata Sarita yang hendak berobat ke Rumah Sakit Fatmawati di tepi jalan depan Terminal Depok.

Nenek berusia 60 tahun itu tinggal di Bogor dan terbiasa menaiki Deborah dari Depok jika hendak berobat ke RS Fatmawati. "Kemarin terminalnya masih ada, kok. Nggak ada pemberitahuan apa-apa kemarin juga," katanya.

Kebingungan serupa juga dialami oleh Nana. Perempuan asal Tasikmalaya itu hendak pulang ke kampungnya. "Pak, terus (bus) Budiman yang ke Tasik di mana? Saya naiknya dari mana?" kata Nana sambil menggendong anaknya kepada seorang pedagang asongan.

Ia pun diberi tahu untuk menunggu di pinggir jalan depan terminal. Dengan raut muka yang masih bingung, ia bergegas membawa tasnya lalu mencari pohon yang rindang di tepi jalan sehingga tak kepanasan saat menunggu bus.

Pantauan Kompas.com, sepanjang tepi jalan dari ITC, Terminal Depok, hingga pertigaan ke arah Arif Rahman Hakim, tampak kerumunan calon penumpang. Mereka berkerumun di bawah pohon-pohon dan di halte yang ada di sepanjang jalan.

Puluhan angkot dan mini bus, seperti kopaja dan Deborah, berjalan pelan-pelan mulai dari arah Balai Kota Depok, terminal, hingga perempatan Arif Rahman Hakim. Tak jarang, angkutan tersebut mengetem. Arus lalu lintas di sekitar jalan pun menjadi tersendat.

Kepala Dinas Perhubungan Depok Gandara Budiana meminta maaf atas penutupan sementara terminal itu. "Saya juga mohon maaf kepada pengguna karena terminal sedang dalam penertiban sehingga mobilitas terganggu," kata Gandara di lokasi.

Sejumlah 1.450 personel gabungan dari Satpol PP, TNI Polri, dan Dishub menertibkan 300 pedagang, yang terdiri dari 180 pedagang kaki lima dan 120 pedagang kios di Terminal Depok. Sebanyak tiga alat berat diturunkan untuk meratakan semua bangunan kios yang ada di terminal tersebut. Penertiban itu dilakukan sebagai bagian dari revitalisasi terminal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com