Acara dihadiri oleh Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YAI) DKI Jakarta, dan Veronica Tan, istri dari Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama.
"Di acara itu, ada pelepasan balon gas. Balon gas kan kalau tidak ditahan akan terbang, jadi ditahan pakai batu bata. Pada saat dirapikan, ternyata ada batu bata yang tertinggal," kata dia, di Balaikota Jakarta, Selasa (14/10/2014).
Agustino mengatakan, ke depannya, Pemprov DKI akan lebih memperketat pengamanan di Balaikota. Salah satunya ialah dengan memperbanyak kamera pengawas (CCTV) ke titik-titik yang sebelumnya tak terjangkau.
"CCTV akan ditambah, dipasang langsung. Kita akan pasang CCTV yang lebih banyak dari CCTV yang ada sekarang," ujar dia.
Seperti diberitakan, batu bata yang ditemukan di halaman Balaikota pada awalnya sempat diduga bahan peledak. Terlebih lagi, batu bata dibungkus alumunium foil dan kertas koran, lalu dibebat plakban dan diikat tali rafia, sehingga sempat diduga sebagai kabel.
Akibat kecurigaan itu, satuan pengamanan dalam (pamdal) Balaikota memanggil satuan penjinak bom dari Polda Metro Jaya untuk mengidentifikasi benda itu.
Setelah tiga kali mengidentifikasi, yakni dengan meneliti benda dari jarak dekat, polisi baru berani memastikan benda yang dilaporkan bukan bom.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.