Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Oh, Ternyata Tarif KRL Belum Naik Ya?"

Kompas.com - 15/10/2014, 09:02 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang gadis muda tampak sedikit mengerutkan kening saat melakukan tapping di gate stasiun dari kartu multitrip milik PT Kereta Api Indonesia Commuter Jabodetabek (KCJ). Ia heran, dengan saldo miliknya yang tertera pada layar kuning di gate tersebut.

"Saya dengar-dengar kemarin mau naik tarifnya, saya sudah tambah saldo tadi, ternyata malah belum naik," ujar Rizka (23), karyawati sebuah kantor di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, saat ditemui di Stasiun Sudirman, Rabu (15/10/2014).

Kekagetan yang sama juga dirasakan oleh Tisa (24), karyawati di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Ia mengaku telah membaca pemberitaan sebelummya di media yang menyatakan tarif kereta rel listrik (KRL) akan naik per 15 Oktober 2014.

"Oh ternyata tarif KRL belum naik ya?" kata wanita berjilbab ini terheran-heran.

Meskipun terheran-heran, namun Tisa mengakui senang tarif moda transportasi andalannya itu tidak mengalami kenaikan. Karena bila naik, setiap harinya Tisa harus mengeluarkan biaya tambahan sekitar Rp 4.000 per hari. Artinya dalam sebulan ia harus lebih banyak menyiapkan ongkos perjalanan sekitar Rp 100.000.

"Lumayan sih kalau naik segitu. Tapi kalau fasilitasnya benar-benar terasa perubahannya bagi kita penumpang sih enggak apa-apa. Malah lebih mahal dulu kan pas sekali jalan kena ongkos Rp 8.000," kata dia.

Sebenarnya, dengan alasan memperbaiki fasilitas, PT KCJ memang menaikkan tarif KRL. Namun, tarif yang dikenakan untuk penumpang tidaklah mengalami tarif. Ini berkat peningkatan nilai public service obligation (PSO) untuk menutup kenaikan tarif tersebut.

Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko, menjelaskan, tarif baru KRL, untuk lima statiun pertama yang semua Rp 3.000 akan menjadi Rp 5.000. Dan untuk setiap tiga stasiun berikutnya, tarifnya tidak berubah yaitu Rp 500.

Namun, tarif yang berlaku untuk penumpang untuk lima stasiun pertama tetap Rp 2.000. Artinya PSO yang semula berjumlah Rp 1.000 untuk lima stasiun pertama menjadi 3.000. Dan untuk setiap tiga stasiun berikutnya PSO yang diberikan yaitu Rp 500.

"Penyesuaian tarif ditanggung oleh pemerintah melalui mekanisme PSO sehingga tidak mengubah besaran tarif yang diberlakukan kepada masyarakat," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Ingin Jakarta Gelar Banyak Acara Menarik untuk Pikat Masyarakat Dunia

Heru Budi Ingin Jakarta Gelar Banyak Acara Menarik untuk Pikat Masyarakat Dunia

Megapolitan
PSI Klaim Terima Masukan Masyarakat untuk Usung Kaesang di Pilkada Bekasi

PSI Klaim Terima Masukan Masyarakat untuk Usung Kaesang di Pilkada Bekasi

Megapolitan
Salim Said Akan Dimakamkan di TPU Tanah Kusir Siang Ini, Satu Liang Lahad dengan Ibunda

Salim Said Akan Dimakamkan di TPU Tanah Kusir Siang Ini, Satu Liang Lahad dengan Ibunda

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Megapolitan
Heru Budi Umumkan 'Jakarta International Marathon', Atlet Dunia Boleh Ikut

Heru Budi Umumkan "Jakarta International Marathon", Atlet Dunia Boleh Ikut

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Megapolitan
Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Megapolitan
Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com