"Soal wakil gubernur tunggu yang di Istana (Jokowi) dulu. Minta petunjuk (Jokowi) bagaimana baiknya," kata Basuki, di Rembuk RT/RW, Istora Senayan, Jakarta, Kamis (16/10/2014). [Baca: Terus Diserang DPRD, Ahok Tolak Teken Usulan Wagub DKI]
Sebagai informasi, Keputusan Presiden (Keppres) terkait pemberhentian Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta telah terbit sehingga mulai hari ini Jokowi tidak lagi menjabat sebagai Gubernur DKI dan Basuki akan menggantikannya.
Sebelum dilantik menjadi gubernur DKI, Basuki menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta. Basuki sebelumnya mengaku lebih baik menjadi plt gubernur hingga masa jabatannya selesai.
Sebab, ia tidak perlu terlalu pusing untuk memikirkan perseteruan antar-dua partai pengusung, PDI-P dan Gerindra, dalam menetapkan calon wakil gubernur. Selain itu, jika ia tidak dilantik menjadi gubernur DKI Jakarta, Basuki dapat kembali mencalonkan diri sebagai gubernur DKI untuk periode 2017 dan 2022.
Basuki memiliki tiga sosok calon wagub ideal untuk bersama dalam memimpin Ibu Kota. Ketiga tokoh itu unggul dalam pengelolaan sebuah kota, yakni mantan Wali Kota Blitar Djarot Saiful Hidayat, mantan Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono, serta Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Sarwo Handayani.
Namun, dua nama yang paling kuat mencuat dalam bursa calon wagub DKI adalah Boy Sadikin dan M Taufik. Beberapa waktu lalu, muncul nama Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Nachrowi Ramli yang akan menjadi calon wagub DKI.
Bahkan, Basuki juga menyepakati usulan Nachrowi daripada mendukung dua nama terkuat yang bakal dicalonkan PDI-P dan Gerindra. Terakhir, nama Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani juga dipertimbangkan menjadi pendamping Basuki untuk membangun Jakarta Baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.