Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meresahkan Warga, 16 "Pak Ogah" Ditangkap Polisi

Kompas.com - 18/10/2014, 09:35 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Lantaran dianggap meresahkan warga, sebanyak 16 preman yang biasa menjadi "pak ogah" atau "polisi cepek" dan juru parkir liar ditangkap polisi. Mereka ditangkap oleh petugas Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada Jumat (17/10/2014) malam.

Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Pol Herry Heryawan mengatakan, preman itu diamankan dari Jakarta Utara dan Jakarta Barat.

"Operasi ini rutin dilakukan untuk mengoptimalkan "Kring Serse", termasuk sesuai atensi Pak Kapolda untuk memberantas premanisme," kata Herry, Sabtu (18/10/2014).

Menurut Herry, preman-preman itu kerap berulah dengan meminta uang kepada masyarakat yang berlalu lintas ataupun yang memarkirkan kendaraannya dengan cara memaksa.

"Operasi dilakukan menyisir di kawasan Koja, Cakung-Cilincing, dan Plumpang, Jakarta Utara, serta di Daan Mogot dan Jalan Jelambar, Jakarta Barat," ucap Herry.

Untuk "Kring Serse" Jakarta Utara yang dilakukan Unit IV Subdit Jatanras berhasil menangkap enam orang preman, yaitu Tasman (27), Yuana Medianto (40), Hendrik Setyawan (21), Yanto (52), Imam (36), dan Aprizal (31).

Sementara itu, "Kring Serse" wilayah Jakarta Barat yang dilakukan Unit II Subdit Jatanras Polda Metro Jaya berhasil mengamankan 10 preman, yaitu Yohanes Ton, Yeterselef Kapitan, Syarif Hidayat, Hadi Priyadi, Bambang, Sandi Lesmana, Agus Julianto, Masdar Wijaya, Angga Ahmad Aliyudin, dan Andi Suprayitno. (Theresia Felisiani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com