Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh Bayi Itu Masih Berkeliaran

Kompas.com - 28/10/2014, 14:30 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Perburuan terhadap pembantu rumah tangga yang diduga membunuh seorang anak balita laki-laki di Bekasi belum menemui titik terang. Keberadaan pembantu bernama Sartinah (sebelumnya ditulis Sutinah) masih misterius.

Polisi masih mencari jejak perempuan berusia 23 tahun itu untuk mengungkap aksinya yang menyebabkan anak balita bernama Jason (3 tahun 6 bulan) meninggal.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, polisi telah memastikan pembantu rumah tangga yang mengasuh korban sebagai pelaku pembunuhan.

”Sayangnya, dari olah tempat kejadian, barang-barang milik pelaku sudah tidak ada, sudah dikemas dan dibawa pergi,” kata Rikwanto, Senin (27/10).

Pelaku diduga membunuh dengan cara menyayat tangan kanan korban tersebut dengan pisau dapur sehingga bocah malang itu tewas kehabisan darah. Pencarian terhadap Sartinah dilakukan ke sejumlah tempat yang diduga menjadi tempat persembunyiannya.

Polisi telah mencarinya di Jakarta dan wilayah Jawa Tengah, tempat asal pembantu itu. ”Dicari ke sejumlah tempat, baik di Jakarta maupun ke Banjarnegara dan Purwokerto. Sudah kita datangi orangtuanya, keluarganya di Banjarnegara, tetapi belum ketemu,” ujar Rikwanto.

Dari keterangan keluarganya, kata Rikwanto, Sartinah terakhir bertemu dengan keluarganya pada saat mudik Lebaran lalu. ”Kami telah meminta bantuan Polda Jateng dan Polres Banjarnegara untuk membantu melakukan pencarian,” tambah Rikwanto.

Dari pihak keluarga, polisi mendapatkan petunjuk, yakni foto pelaku meski belum dipastikan, apakah foto tersebut akurat dengan kondisi pelaku saat ini. Motif pembunuhan ini masih didalami.

Pembunuhan ini diketahui oleh orangtua korban pada Selasa (21/10) dini hari saat baru pulang kerja. Peristiwa terjadi saat korban ditinggal bersama pembantu oleh orangtuanya untuk bekerja.

Saat pulang kerja, orangtuanya melihat korban dalam posisi tertidur. Adapun pembantunya sudah tidak ada di rumah itu. Kepala anak balita itu tertutup bantal dan bersimbah darah.

Saat itulah orangtua korban melihat tangan kanan anaknya telah tersayat benda tajam. Orangtua korban pun langsung berteriak histeris meminta tolong warga. Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Islam Pondok Kopi, tetapi korban sudah meninggal. (RTS/RAY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com