Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rizieq Shihab Tak Diundang Silaturahim Ulama dengan Ahok, Ini Penjelasan DKI

Kompas.com - 29/10/2014, 19:46 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak mengundang Front Pembela Islam (FPI) beserta imam besar FPI, Rizieq Shihab, dalam acara silaturahim ulama dan umaro bersama Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama.

Hal itu diungkapkan oleh Asisten Sekda Bidang Kesejahteraan Masyarakat DKI Jakarta Bambang Sugiyono. [Baca: Di Depan Ahok, Imam Masjid Istiqlal Pelesetkan Jakarta "Kota BMW"]

"Biro Dikmental (Pendidikan Mental Spiritual) sudah berkoordinasi dengan MUI DKI dalam menentukan ulama yang diundang dalam silaturahim tersebut. Infonya memang yang bersangkutan (FPI) tidak dihubungi karena tidak termasuk yang diundang," kata Bambang, kepada Kompas.com, di Balaikota, Rabu (29/10/2014).

Adapun yang diundang ialah sebanyak 150 ulama dari lima wilayah Ibu Kota. Pada kesempatan berbeda, Kepala Biro Dikmental DKI Budi Utomo menjelaskan, acara silaturahim tersebut ialah untuk memfasilitasi keinginan ulama beraudiensi bersama Basuki. [Baca: Ahok Targetkan Warga DKI Tidak Lagi Buta Al Quran]

Silaturahim ini, kata dia, merupakan acara tahunan untuk memperingati Tahun Baru Hijriah. Menurut dia, keputusan DKI untuk tidak mengundang FPI bukan karena sikap FPI yang menolak dilantiknya Basuki menjadi gubernur DKI.

"Kalau FPI memang kebetulan tidak diundang, mungkin akan diundang di forum silaturahim berikutnya," kata Budi. [Baca: Ketika Ahok Ingin Belajar Mengaji...]

Di sisi lain, pada laman Facebook Rizieq Shihab, ia menyerukan kepada alim ulama untuk tidak memenuhi undangan Basuki. Seruan itu disampaikannya pada Senin (27/10/2014) lalu.

Bahkan, pada laman tersebut disebutkan, tokoh agama yang datang pada silaturahim ini berarti mendukung Basuki yang berbeda keyakinan menjadi gubernur DKI.

Pada laman itu, Rizieq juga menyampaikan berbagai tudingan kepada Basuki dan mencantumkan ayat suci.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com