Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada PSKS, Bagaimana Nasib BLSM?

Kompas.com - 04/11/2014, 16:21 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah meluncurkan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) pada Senin (3/11/2014) lalu di beberapa lima kantor pos di Jakarta. Tujuannya adalah untuk membantu masyarakat dengan status ekonomi lemah.

Sekilas program ini mirip dengan program bantuan sebelumnya, yaitu bantuan langsung tunai (BLT) dan bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) yang sudah ada sebelumnya.

Apakah penerapan PSKS menjadi tumpang tindih dengan program-program bantuan yang sudah ada?

"Tentu tidak. Karena sudah ada PSKS, program sebelumnya sudah tidak berlaku," ujar Humas dan Protokoler PT Pos Indonesia Area IV Jakarta Atjep Djuanda saat ditemui di kantornya, Selasa (4/11/2014).

Menurut Atjep, PSKS berbeda dengan program-program bantuan sebelumnya. Sebab program ini tidak memberikan bantuan secara tunai.

"Mekanisme lebih baik, karena tidak langsung diberikan. Dengan program ini, masyarakat diajarkan untuk lebih dapat menabung dan bijak memanfaatkan dana bantuan," jelas dia.

Atjep memaparkan, program bantuan yang dulu diambil secara langsung dengan jumlah sudah ditetapkan oleh petugas. Namun kini, masyarakat bisa memilih sendiri dana yang akan diambil.

"Misalnya diberikan Rp 400.000, terserah mereka mau diambil berapa. Bisa Rp 100.000, Rp 300.000, atau semuanya. Namun kami akan mengimbau untuk tidak langsung dihabiskan," tutur Atjep.

Kendati demikian, Atjep belum dapat merinci berapa dana yang akan diberikan kepada penerima bantuan setiap bulannya. Ia mengatakan, jumlahnya masih dikalkulasi, disesuaikan dengan kenaikan harga-harga kebutuhan pascakenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) setelah tidak lagi disubsidi pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com