Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Semua Tarif Angkutan Umum di Jakarta Naik

Kompas.com - 20/11/2014, 18:35 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan tarif sebesar Rp 1.000 diperkirakan bakal segera berlaku di DKI Jakarta. Namun, tak semua angkutan umum bakal langsung memberlakukan tarif baru itu.

"Pembahasan dengan Organda DKI, (kenaikan) hanya untuk tarif angkutan umum ekonomi," kata Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan DKI, Emmanuel Kristanto, di Balaikota Jakarta, Kamis (20/11/2014).

Angkutan umum ekonomi yang dimaksud Kristanto adalah mikrolet, bus sedang non-AC dan bus besar non-AC. "Untuk angkutan non-reguler masih menunggu permintaan dari Organda DKI," ujar dia.

Kristanto menjelaskan, angkutan non-reguler terdiri atas Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB), Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB), Kopaja AC, dan taksi. Menurut dia, penentuan tarif baru untuk kategori angkutan ini belum akan dilakukan karena Dinas Perhubungan DKI masih menanti imbas kenaikan harga BBM terhadap daya beli masyarakat.

"Kalau tarif-non reguler itu ditentukan oleh penyedia jasa dan disetujui oleh Gubernur. Sedangkan tarif angkutan reguler maka ditetapkan oleh Gubernur," imbuh Kristanto.

Sebelumnya diberitakan, tarif angkutan umum regular di Jakarta disepakati naik sebesar Rp 1.000. Kesepakatan didapat lewat rapat antara DPD Organda DKI, Dewan Transportasi Kota Jakarta, dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, pada Rabu (19/11/2014). Hasil rapat tersebut telah dilaporkan ke Ahok untuk bisa disahkan melalui sebuah Peraturan Gubernur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com