Berdasarkan kesimpulan sementara, penyidik menduga para pelaku perampokan itu merupakan pemain lama yang kambuh lagi melakukan aksinya.
"Diduga pelakunya pemain lama karena modusnya merupakan modus lama," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, Rabu (3/12/2014).
Rikwanto menjelaskan, modus lama yang dimaksud ialah taksi lebih dulu dimodifikasi oleh para pelaku. Pelaku kemudian bersembunyi di bagasi belakang, lalu nantinya muncul dari belakang kursi penumpang. Biasanya, apabila pelaku menggunakan modus ini, pastinya sopir taksi juga terlibat dalam aksi kejahatan tersebut.
"Ini pemain lama. Daftar pelaku-pelaku terdahulu yang pernah ditangkap masih dianalisis, dipelajari dari kelompok mana dan didalami," kata Rikwanto.
Untuk diketahui, dalam beberapa hari belakangan, terjadi dua kali aksi perampokan di dalam taksi di wilayah hukum Polda Metro, yang korbannya perempuan. Aksi pertama terjadi pada RW yang dirampok pada Jumat (28/11/2014) malam lalu. Aksi kedua menimpa seorang karyawati berinisial RP pada Senin (1/12/2014) sekitar pukul 19.30 WIB di kawasan SCBD, Jakarta Selatan.
Kesamaannya dari dua kejadian, taksi yang ditumpangi kedua korban sama-sama berwarna putih dan dari perusahaan taksi yang sama. Tidak hanya itu, modus perampokan yang dilakukan para pelaku atas dua kejadian berbeda ini juga sama. Pelaku sudah bersembunyi di dalam bagasi mobil taksi, lalu muncul dari balik jok penumpang, kemudian mengancam korban, mengambil harta benda dan menguras isi ATM korban. (Theresia Felisiani)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.