"Saya tadi habis ketemu dengan pengurus Nahdlatul Ulama (NU) juga, saya bilang saya enggak mau lagi ada santunan duafa dan janda, itu bansos enggak jelas," tegas Ahok pada acara Pelantikan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) DKI Jakarta periode 2014-2018, di Balai Agung, Balaikota, Jumat (5/12/2014).
Ahok menilai pemberian program jaminan kesehatan dan pendidikan, seperti Kartu Jakarta Sehat (KJS) serta Kartu Jakarta Pintar (KJP), lebih mengedukasi warga dibanding pemberian santunan. Selain itu, lanjut dia, penyaluran bantuan melalui KJS dan KJP dapat membentuk sebuah keadilan sosial.
Hal yang sama juga pernah disampaikan Ahok dalam rapat pimpinan di Balaikota bersama Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah dan jajaran pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Ahok mengatakan, Saefullah menyarankan kepada dia untuk turun langsung ke korban banjir dan membagi-bagikan sembako. Ahok langsung menolak usulan itu.
"Lurah dan camat yang tahu persis siapa saja warganya yang butuh beras, mereka salurkan dengan baik, itu namanya keadilan sosial. Enggak apa-apa nanti kalau saya dibilang, 'Payah Gubernur turun enggak kasih bantuan apa-apa', emang gue pikirin, ya enggak usah milih gue lagi (jadi gubernur pada pilkada)," kata Ahok.
Mendengar pernyataan Basuki itu, semua undangan serta remaja masjid yang memadati Balai Agung langsung tertawa dan bertepuk tangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.