Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Denda Sidang Tilang Operasi Zebra Tak "Seseram" di Pesan Berantai

Kompas.com - 05/12/2014, 17:09 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pesan berantai mengenai besaran denda yang harus dibayar bagi pelanggar aturan lalu lintas sempat beredar beberapa waktu lalu. Dalam pesan tersebut, denda yang dikenakan kepada pelanggar adalah berkisar Rp 250.000, bahkan hingga Rp 750.000. [Baca: Polda Metro Akui Besaran Denda Tilang yang Beredar dalam Pesan Berantai]

Namun faktanya, besaran denda tersebut tidak benar-benar dikenakan terhadap pelanggar. Seperti pantauan Kompas.com, Jumat (5/12/2014) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, besaran denda yang dikenakan hanya sekitar Rp 100.000 hingga Rp 150.000. [Baca: Urus Surat Tilang Biru di Pengadilan Malah Kena Denda Maksimal]

"Itu kan di UULLAJ (Undang-Undang Lalu Lintas Angkutan Jalan) denda maksimal. Belum tentu dapat denda maksimalnya," ujar salah satu petugas di ruang sidang. [Baca: Ini Selisih Biaya Denda Tilang Saat Pakai Jasa Calo]

Untuk pengendara sepeda motor yang melanggar aturan lalu lintas seperti tidak mempunyai surat izin mengemudi (SIM), tidak mempunyai surat tanda nomor kendaraan (STNK), melawan arus, tidak menyalakan lampu besar, tidak terdapat spion, dan kelengkapan lainnya atau tidak menggunakan helm dikenakan denda Rp 100.000-Rp 125.000.

Sementara pengendara mobil yang melanggar, seperti tidak menggunakan sabuk pengaman, pintu terbuka saat jalan, melawan arus, dan pelanggaran lainnya, dikenakan denda Rp 150.000.

Saat sidang tilang, pelanggar yang memiliki surat tilang akan mendapat nomor antrean. Setelah nomor antrean dipanggil, pelanggar menyerahkan surat tilang, membayar denda, dan dapat mengambil kembali SIM ataupun STNK yang disita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com