Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Metro Sebut Perampok di Taksi Putih Mengaku Sopir Taksi Blue Bird

Kompas.com - 08/12/2014, 17:47 WIB
Jessi Carina,
Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua pelaku perampokan di dalam taksi mengaku sebagai sopir dari taksi bermerek Blue Bird. Mereka adalah Sutrisno dan Agus Supriyanto, yang ketika beraksi sudah memiliki peran sendiri.

"Si pelaku ini, AS dengan S, adalah sopir taksi di salah satu perusahaan yang bernama Blue Bird. Akan kami telusuri apakah benar atau tidak," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Heru Pranoto di Mapolda Metro Jaya, Senin (8/12/2014).

Menurut Heru, Sutrisno mengaku sudah bekerja di Blue Bird selama empat tahun, sedangkan Agus baru satu bulan. Sutrisno mendapatkan taksi Express BD-6075 dari hasil mencuri di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, sekitar sebulan lalu.

Dia membawa kabur taksi ketika sopirnya sedang makan siang dan kunci masih menempel di dalam mobil. Taksi Express bernomor lambung BD-6075 itu pun telah dimodifikasi menjadi bernomor DP-1805. [Baca: Polisi: Perampok Gunakan Taksi Express Curian]

Heru menambahkan, Sutrisno menggunakan taksi curian untuk melancarkan aksinya bersama tiga orang lain, Edwar, Agus Supriyanto, dan seorang pria berinisial J. Sutrisno, Edwar, dan J merupakan tim awal yang melakukan aksi perampokan. Adapun Agus baru bergabung pada perampokan terakhir untuk menggantikan Edwar.

Heru menjelaskan bahwa Agus dan Edwar berperan sebagai pelaku yang bersembunyi di dalam ruang bagasi taksi. Sementara itu, J menunggu di tempat yang sudah ditentukan.

Kompas.com sudah mencoba melakukan konfirmasi kepada manajemen Blue Bird dengan menghubungi humas mereka. Namun, panggilan ke ponsel Humas Blue Bird, Teguh Wijayanto tak diangkat. Begitu juga pesan singkat yang tak dibalas.

Sebelumnya diberitakan, seorang karyawati berinisial RW (27) menjadi korban perampokan ketika menaiki taksi Express di daerah Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (28/11/2014) pukul 23.00 WIB. Perampok telah bersembunyi di dalam taksi, bekerja sama dengan sopir.

"Setelah di dalam taksi, tiba-tiba jok belakang didorong orang, dan muncul seseorang yang kemudian bersama sopir, mengancam korban," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto ketika dihubungi, Senin (1/12/2014).

Selain diancam oleh dua orang itu, kata Rikwanto, salah seorang teman pelaku ikut naik ke dalam ketika taksi melewati Mal Ambassador. RW pun ditodong dan diminta menyerahkan uang dan barang berharga miliknya.

RW pun menyerahkan 1 BlackBerry Curve, 1 iPhone 5S, dan uang tunai. Selain kejadian di Kuningan, ternyata kasus perampokan dengan modus yang sama juga terjadi di Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta Selatan. (Andri Donnal Putera)


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Megapolitan
Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com