Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat Pembahasan Anggaran DPRD DKI Tak Direkam Video

Kompas.com - 09/12/2014, 14:23 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Badan Musyawarah (Bamus) DPRD DKI dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) 2015, di Gedung DPRD DKI, Selasa (9/12/2014), berlangsung tertutup dan tidak didokumentasikan melalui video.

Hal itu tentu tidak sesuai dengan imbauan dari Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama yang ingin agar setiap rapat yang membahas tentang anggaran berlangsung secara transparan.

Pada rapat tersebut, jajaran Pemprov DKI dipimpin oleh Kepada Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Heru Budi Hartono, sedangkan jajaran DPRD dipimpin oleh Wakil Ketua Muhammad Taufik.

Ditemui seusai rapat, Taufik mengatakan bahwa rapat sebenarnya berlangsung terbuka. Taufik pun mengaku tak tahu alasan petugas pengamanan dalam (pamdal) melarang awak media untuk masuk. Ia menduga Pamdal melakukan hal tersebut karena ruangan yang relatif sempit.

Karena itu, Taufik berjanji pada rapat pembahasan RAPBD selanjutnya, ruangan yang akan digunakan adalah ruangan yang memiliki ukuran yang lebih luas. "Ini kan terbuka untuk umum rapatnya. Nanti kita akan cari ruangan yang lebih luas. Ini ruangannya untuk umum," kata Taufik.

Mengenai imbauan dari Ahok, Taufik mengaku mendukung. Menurut dia, memang sudah seharusnya pada setiap pelaksanaan rapat dilakukan secara transparan. "Buat saya tidak ada masalah, apa sulitnya," ujar politisi Partai Gerindra itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com