"Sama sekali bukan salah perusahaan. Ini murni kesalahan individu," kata Humas Grup Blue Bird Teguh Wijayanto, Selasa (9/12/2014).
Teguh menambahkan bahwa Sutrisno dan Agus Supriyanto, kedua pelaku perampokan, memang benar sopir Blue Bird. Meski demikian, apa yang mereka lakukan dikatakan tidak bisa menjadi kesalahan dari perusahaan.
Sebelumnya diberitakan, polisi telah menangkap dua pelaku perampokan di taksi putih. Saat ditangkap, mereka terlihat mengenakan seragam biru Blue Bird.
Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Heru Pranotto, Sutrisno mengaku sudah bekerja di Blue Bird selama empat tahun, sedangkan Agus baru satu bulan. Sutrisno mendapatkan taksi Express BD-6075 curian di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, sekitar sebulan lalu.
Dia membawa kabur taksi ketika sopirnya sedang makan siang dan kunci masih menempel di dalam mobil. Taksi Express bernomor lambung BD-6075 itu pun telah dimodifikasi menjadi bernomor DP-1805.
Heru menambahkan, Sutrisno menggunakan taksi curian untuk melancarkan aksinya bersama tiga orang lainnya, yaitu Edwar, Agus Supriyanto, dan Jambi. Sutrisno, Edwar, dan Jambi merupakan tim awal yang melakukan aksi perampokan.
Adapun Agus baru bergabung pada perampokan terakhir untuk menggantikan Edwar. Agus dan Edwar berperan sebagai pelaku yang bersembunyi di dalam ruang bagasi taksi. Sementara itu, Jambi menunggu di tempat yang sudah ditentukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.