Sebagai informasi, bus transjakarta koridor VII jurusan PGC-Ancol menabrak pejalan kaki di Jalan Otista, Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (15/12/2014) kemarin. Pejalan kaki bernama M Riski masih terbaring di Rumah Sakit UKI Cawang, Jakarta Timur. [Baca: Warga Menyeberang Sembarangan Tertabrak, Salahkah Sopir Transjakarta?]
"Transjakarta ini banyak yang bekas sopir metromini. Tahun depan, PT Transjakarta harus beri tindakan tegas. Kalau sopirnya enggak benar, ya langsung dicopot, gaji mereka sudah gede," kata Basuki, di Balaikota, Selasa (16/12/2014). [Baca: Tabrak Penyeberang, Bus Transjakarta Sempat Ingin Dibakar dan Penumpang Panik]
Pria yang akrab disapa Ahok itu menjelaskan, sopir bus transjakarta masih terbiasa dengan pola kerja saat mengemudikan metromini, yakni mengejar penumpang demi memenuhi setoran. Padahal, lanjut dia, sistem yang diterapkan transjakarta adalah sistem rupiah per kilometer. Dengan demikian, baik sepi maupun ramai penumpang tak memengaruhi pengemudi untuk mendapatkan bayaran.
Ia juga meminta operator untuk memberi sanksi tegas kepada sopir bus transjakarta yang masih ugal-ugalan. [Baca: Sudah Saatnya Polisi Tindak Warga yang Menyeberang Sembarangan]
"Jujur saja Jakarta ini harus mampu tahan hati dan saraf jantung kamu, berantem saja setiap hari. Jadi oknum sopir ini belagu, dia merasa kalau mau mecat dia, DKI enggak bakalan punya sopir nih. Kalau saya mau, saya tendang aja langsung," ucap Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.