Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Metro Jaya Usulkan Daerah Penyangga Juga Dipasang ERP

Kompas.com - 14/01/2015, 12:12 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemacetan lalu lintas di Jakarta tidak terlepas dari sumbangan volume kendaraan dari daerah-daerah penyangga Ibu Kota seperti Depok, Tangerang dan Bekasi. Karena itu, Polda Metro Jaya mengusulkan supaya adanya penerapan electronic road pricing (ERP) atau jalan berbayar di daerah-daerah penyangga tersebut.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan, untuk memberikan hasil pembatasan kendaraan bermotor khususnya roda empat yang optimal, maka ERP bukan hanya dilakukan di Jakarta.

“Kalau bisa ERP bisa meluas, tidak hanya di Jakarta tetapi juga Botabek, mungkin bisa dikaji ke depannya,” ujar Martinus di Mapolda Metro Jaya, Rabu (14/1/2015).

Dengan menerapkan ERP di daerah-daerah penyangga Ibu Kota, kendaraan-kendaraan yang berasal yang akan memasuki Jakarta diharapkan bisa berkurang. Apalagi saat ini kapasitas jalan tol juga semakin terbatas lantaran besarnya volume kendaraan.

Meskipun demikian, Martinus mengakui, perlu ada regulasi yang benar supaya penerapan ERP berjalan dengan baik.

“Penerapannya tentu harus melibatkan semua stakeholder (pemangku kebijakan), tidak hanya polisi tetapi juga pemerintah. Tahapan-tahapannya juga harus jelas,” tutur Martinus.

Penerapan ERP merupakan salah satu upaya pembatasan kendaraan untuk menekan kemacetan. Diketahui pada 2014 menunjukkan, ada 17.523.967 unit kendaraan bermotor di Jakarta. Petumbuhannya setiap tahun mencapai12-13 persen.

Sementara itu, pertumbuhan jalan hanya 0,01 persen per tahunnya. “Tidak sebanding. Maka harus ada upaya pembatasan kendaraan,” tandas Martinus.

Selain ERP, pembatasan kendaraan juga berupa three in one, pelarangan sepeda motor, dan peningkatan pajak progesif kendaraan bermotor. Sementara itu, usulan pelat ganjil-genap dan warna kendaraan masih terus dikaji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com