"Ini kita masih bangun transportasi massal. Kalau macet hilang bisa 30-40 tahun. Kita harus tahan-tahan saja, belum yang ngeyel-ngeyel. Untung tensi saya masih bagus, kalau enggak, stroke saya," ujar Basuki di Balai Kota, Rabu (4/2/2015).
Mereka yang ngeyel adalah pengendara yang tidak mematuhi aturan lalu lintas dan yang masih membawa kendaraan pribadi dibanding naik angkutan umum. Terlebih lagi, pengendara kendaraan pribadi dinilai yang paling banyak mengeluhkan kemacetan di Jakarta.
Padahal, kata Basuki, mereka juga merupakan salah satu penyumbang kemacetan. Basuki mengakui, saat ini, Jakarta masih menempati peringkat atas kota termacet di dunia. Bahkan, kata dia, Jepang saja yang sudah memiliki transportasi massal berbasis rel masih ada kemacetan.
"Jepang yang punya saja masih macet, apalagi kita. Makanya kita lagi bangun," ucap pria yang biasa disapa Ahok itu.
Pembangunan salah satu transportasi massal, mass rapid transit (MRT) di DKI ditargetkan selesai pada 2017, setahun sebelum pelaksanaan Asian Games 2018.
Jakarta sebagai tuan rumah dituntut untuk menyiapkan transportasi publik yang aman dan nyaman bagi 40 lebih perwakilan negara sahabat nanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.