Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Tidak Semua Peninggalan Soeharto "Haram"

Kompas.com - 16/02/2015, 14:40 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menganggap program Keluarga Berencana adalah program paling sukses yang diusung oleh Presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto. Sebab, dia melanjutkan, KB merupakan program yang paling ampuh untuk dapat mengendalikan pertumbuhan penduduk. 

"Semenjak zaman reformasi, kita seolah-olah menganggap semua yang ditinggalkan oleh Pak Harto itu 'barang haram'. Saya kira pandangan itu adalah sebuah kesalahan. Selain maju di pembangunan, Pak Harto juga sukses luar biasa mengembangkan program KB. Itu luar biasa," kata Basuki dalam sambutannya dalam Optimalisasi Pelatihan KB, di Gedung BKKBN Jakarta Timur, Senin (16/2/2015). 

Menurut dia, program KB itu telah dipromosikan dengan baik pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. Sejak ia kecil, Basuki mengaku telah hafal di luar kepala lagu "Mars KB". Selain itu, acara televisi yang saat itu hanya diproduksi oleh TVRI sering kali memutar edukasi perihal pentingnya mengikuti program KB. 

"Hampir di tiap kampung, di gapura, atau di depan puskesmasnya, pasti ada patung bapak dengan ibu gandeng dua anak dan ada lambang dua jari di dalam lingkaran. Pak Harto begitu rajin memberikan sosialisasi program KB ini. Saya pikir beliau orang hebat yang bisa berpikir ke depan kalau akan ada bonus demografi," kata Basuki. 

Lebih lanjut, ia menginginkan supaya program KB ini digerakkan dengan RT dan RW yang aktif, termasuk dengan keberadaan ruang-ruang publik yang ada di setiap perkampungan warga. Dengan adanya tempat tersebut, kata dia, keberadaan anak-anak yang kurang gizi atau tidak sehat pun bisa diketahui.

Pemprov DKI tahun ini membangun sebanyak enam ruang atau taman publik ramah anak, yakni taman di Sungai Bambu (Jakarta Utara), Gandaria Selatan (Jakarta Selatan), Cideng (Jakarta Pusat), Cililitan (Jakarta Timur), Kembangan (Jakarta Barat), serta Pulau Untung Jawa di Kepulauan Seribu. 

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) DKI Jakarta Dien Emmawatim mengatakan, berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk di DKI Jakarta adalah 9,5 juta jiwa. Pada tahun 2014, jumlah penduduk meningkat menjadi 10,2 juta jiwa.

"Berarti tingkat laju pertumbuhan penduduk sebanyak 2,4 persen. Kami targetkan pertumbuhan penduduk tahun ini 2,1 persen," kata Dien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com