Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjaring Razia, Kakek Ini Malah Mencari Tas Putihnya

Kompas.com - 18/02/2015, 12:05 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang kakek berusia sekitar 70 tahun terjaring razia yang digelar di Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/2/2015). Kakek yang bernama Sulami itu tinggal di lahan kosong milik PT KAI yang terdapat di bawah rel kereta api.

Sulami yang mengenakan kemeja biru, celana hitam, dan peci putih sedang tidur beralaskan tikar-tikar kardus. Dia terbangun ketika anggota Satpol PP datang. Dia lalu dipandu untuk keluar kawasan dan masuk ke dalam mobil Dinas Sosial DKI Jakarta. Dia adalah satu-satunya orang yang terkena razia hari ini.

"Kalau sore, saya itu jaga parkir di situ, di KFC," ujar Sulami, Rabu (18/2/2015). Setelah ditanya berulang kali, rupanya yang dimaksud oleh Sulami adalah restoran fast food di Cikini.

Sulami mengatakan, sudah beberapa hari dia tidak bekerja. Dia mengatakan, saat ini dia sedang tidak enak badan. Sebenarnya, Sulami tidak dapat lancar dalam menjawab pertanyaan. Pendengarannya kurang sehingga pertanyaan harus dilontarkan beberapa kali sebelum dijawab.

Beberapa kali dia malah mengacuhkan orang yang bertanya kepadanya. Dia malah berteriak memanggil-manggil anggota Satpol PP. Rupanya, dia mencari-cari tas putihnya. "Tolong Pak cari tas saya. Warnanya putih, ada plastiknya juga," ujar Sulami.

Akan tetapi, Sulami enggan menyebut isi dari tas yang dia cari itu. Dia hanya terus berbicara sendiri mencari tasnya. Salah seorang anggota Satpol PP pun mendekat dan memberitahunya bahwa tas tersebut tidak ditemukan.

"Enggak ada Pak tasnya," ujar anggota Satpol PP itu.

"Ada pasti ada. Tolong carikan Pak" ujar Sulami.

Anggota Satpol PP itu pun meninggalkan Sulami dan melanjutkan pekerjaannya. Dia mengatakan, dalam kondisi seperti ini, mustahil untuk menemukan tas Sulami. Alasannya, sebagian besar barang-barang sudah ditampung dalam truk.

Sementara itu, banyak anggota Satpol PP yang mengangkut barang-barang. "Mana ada yang inget angkut-angkut barang siapa," ujar salah seorang anggota Satpol PP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com