Suasana Wihara Dharma Bakti atau yang lebih dikenal dengan Wihara Petak Sembilan kali ini lebih sesak dengan lilin-lilin besar berjajar di setiap sudut wihara. Aroma dupa pun lebih kencang daripada hari biasanya.
Buah-buahan sebagai persembahan juga memenuhi altar, menyambut Tahun Baru Imlek. Pot berisi bunga-bunga sedap malam, gladiol, dan mawar merah juga memeriahkan suasana wihara.
"Merah melambangkan sesuatu yang kuat, kemakmuran, keberuntungan, dan membawa hoki. Makanya, Imlek selalu diidentikkan dengan merah. Simbol semangat," papar Away, pengurus Wihara Dharma Bakti.
Away melanjutkan, bukan saja wihara yang serba merah, rumah warga pun disusupi warna merah. Biasanya, pot berisi bunga-bunga mekar turut menghias. Kertas merah bertulis puisi dan ucapan selamat tahun baru juga harus tersedia.
Hal wajib lainnya ialah kantong-kantong berisi jeruk dan delapan jenis manisan buah kering tersedia di sana.
"Sehari sebelum Imlek, rumah sudah dipenuhi warna merah. Dari hiasan rumah sampai angpaunya. Merah semua. Kami percaya merah bisa membawa kemakmuran dan kebahagiaan," ujar Sucipto, salah satu warga yang turut merayakan Tahun Baru Imlek saat ditemui di Wihara Petak Sembilan.
Kegembiraan karena datangnya Tahun Baru Imlek tak lantas melupakan mereka kepada Sang Pencipta. Warga keturunan Tionghoa menyambut tahun kambing ini dengan pergi ke wihara untuk beribadah. Mereka juga membagikan angpau sebagai wujud syukur dan berbagi rezeki yang sudah mereka terima.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.