Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semakin Diminati, Harga Kios di Pasar Santa Melonjak Drastis

Kompas.com - 19/02/2015, 08:03 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Peningkatan pengunjung di Pasar Santa berdampak terhadap semakin diminatinya kios-kios yang ada di pasar tersebut. Kini, harga pasaran kios yang ada di pasar yang berlokasi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, itu bahkan telah melonjak drastis.

Hal itu disampaikan salah satu pemilik kios, Prapto Suhardi (74). Menurut dia, dalam beberapa bulan belakangan ini, sudah banyak orang yang datang kepadanya untuk menawar kiosnya, baik sekadar menyewa maupun membeli.

"Dalam sehari, bisa 4-5 orang nawar mau beli," kata Prapto kepada Kompas.com, Rabu (18/2/2015). Prapto memilki dua kios di lantai dua Pasar Santa. Satu unit berada di pojok, sedangkan satunya lagi di bagian tengah berhadapan langsung dengan food court yang ramai dikunjungi anak muda.

Prapto mengatakan bahwa kiosnya yang berada di pojok ditawar seharga Rp 150 juta, sedangkan yang berada di tengah ditawar Rp 300 juta. "Kalau yang Rp 300 juta itu posisinya strategis. Sudah banyak yang mau beli," ujarnya.

Prapto mengatakan, ia dilarang oleh anaknya untuk menjual kios. Kalaupun ingin mengambil keuntungan dari semakin ramainya Pasar Santa, ia hanya diperkenankan untuk menyewakannya. "Karena kalau disewakan, suatu saat masih bisa ditempati lagi," ucap pria yang telah memiliki empat orang cucu itu.

Istri Prapto, Rukayah (62), mengungkapkan, saat ini sudah ada beberapa orang yang bersedia menyewa kios milik mereka.

Harga sewa kios yang berada di bagian pojok dibanderol seharga Rp 34 juta setahun, sedangkan yang di bagian tengah dibanderol seharga Rp 40 juta setahun, dengan pembayaran Rp 80 juta di muka untuk dua tahun.

Rukayah mengatakan, mereka membeli kios di Pasar Santa pada 2007 seharga Rp 100 juta. Pembayarannya dilakukan dengan sistem kredit, yakni uang muka sebesar Rp 15 juta, selanjutnya dicicil selama 60 bulan.

Cicilan per bulannya Rp 1,3 juta. "Waktu itu, pasarnya masih sepi. Belum seramai sekarang," ucap Rukayah. Prapto dan Rukayah membuka usaha jahit baju. Usaha itu masih berlangsung sampai dengan saat ini.

Namun, mereka bersedia menyewakan kiosnya karena melihat usaha mereka itu tak lagi memiliki prospek. Bila memperhatikan usaha di kios-kios lain yang ada di sekitarnya, usaha Prapto dan Rukayah memang tergolong "ketinggalan zaman".

Sebab, usahanya itu sama sekali tidak menyasar kalangan anak muda. "Saya sih sudah dilarang jualan oleh anak saya. Ini jualan cuma mau mengisi waktu saja daripada diam di rumah. Sekarang senang pasar ini udah mulai rame, apalagi kalau sore," ucap Prapto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com