Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Saya Orang Tua, Enggak Mungkin Nyusahin Anak

Kompas.com - 20/02/2015, 11:02 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kelurahan Pinangsia, Jakarta Barat, mengutarakan, kekhawatiran mereka soal penggusuran lahan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Pasalnya, mereka khawatir masalah relokasi rusunawa yang belum jelas membuat warga yang akan digusur menjadi terlantar.

Mendengar hal ini, Basuki atau Ahok menjamin bahwa warga tidak akan terlantar. Dia mengaku telah memiliki perhitungan yang matang dan juga strategi.

"Lu jalanin aja. Saya orang tua enggak mungkin nyusahin anak, kok. Tapi saya tidak mau anak bajingan, makan orang tua," ujar Ahok di Balai Kota, Jumat (20/2/2015).

Ahok bersikeras tidak akan menunda jadwal penggusuran. Dia mengaku sudah berpengalaman soal penggusuran warga. Jika penggusuran ditunda, kata Ahok, warga akan menyewakan rumah yang akan digusur itu kepada orang lain yang memiliki KTP DKI. Padahal, orang tersebut tidak tahu bahwa rumahnya akan digusur.

"Saya punya pembantu pernah ngalamin yang sama. Dia baru beli tanah yang mau digusur. Nah orang yang pemilik kios ini kan pengembang PKL nih, saya pengalaman sekali soal gusur menggusur sekarang. Apa yang dilakukan? Ya, sudah dia jual ke orang lain, orang beli, yang beli yang sial," ujar Ahok.

Saat ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bertekad langsung melakukan penggusuran begitu rusun tersedia. Begitu ada yang tidak mendapat rusun, akan segera diurus dan diperiksa. Akan tetapi jika ada warga yang menyewakan lahan pemerintah, pasti akan ketahuan. Meskipun mereka menggunakan nama sanak saudara mereka. Sebab, untuk masuk ke rusun harus memiliki KTP DKI dan ATM Bank DKI. Jika memalsukan kartu tersebut, Ahok menjanjikan sanksi yang besar.

"Kalau anda malsukan ini di Pramuka atau Senen, saya tidak menggugat anda karena memalsukan kartu rusun. Inget ya, itu penjaranya seminggu. Tapi saya akan menggugat anda memalsukan ATM Bank DKI. (Hukumannya) 12 tahun penjara," ujar Ahok.

Dengan sikapnya yang seperti ini, Ahok tidak khawatir jika tidak dipilih menjadi gubernur lagi pada periode mendatang. Penggusuran, kata Ahok, harus tetap dilakukan. "Kalau kamu enggak gusur, mau berapa pun, berapa belas gubernur pun ini engga pernah beres," ujar Ahok.

Warga yang mendengar penjelasan Ahok tidak dapat membalas banyak. Sebab, Ahok sedang terburu-buru. Ahok meninggalkan mereka tanpa ada dialog lebih lanjut.

"Kalau yang dari kelurahan itu bawasannya relokasi rusunawa yang disediakan itu tidak menampung seluruh warga," ujar salah seorang warga.

Ahok berjanji akan memeriksa kembali hal itu. Kemudian, warga pun pergi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com