Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pembongkaran Lagi, Warga Waduk Pluit Pun Khawatir

Kompas.com - 23/02/2015, 15:44 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembongkaran bangunan yang berdiri di penampang basah atau tepi Waduk Pluit, di Penjaringan, Jakarta Utara, kembali dilakukan, Senin (23/2/2015) siang. Pembongkaran ini merupakan bagian lanjutan dari program normalisasi waduk.

Sekitar 40 bangunan yang berdiri di sisi timur Waduk Pluit itu diratakan oleh alat berat. Para penghuninya telah direlokasi lebih dulu ke rusun Muara Baru. Bangunan yang dibongkar terdiri dari bangunan semi permanen yang sudah puluhan tahun berdiri di tepi waduk.

Pembongkaran itu melibatkan puluhan petugas Satpol PP, yang dibantu TNI, dan Polri. Warga sekitar yang bangunannya belum dibongkar, memenuhi sekitar lokasi pembongkaran untuk menonton. Yang bangunannya sudah ditandai untuk dibongkar hari ini tampak pasrah.

Namun, ada pula yang tengah menonton khawatir karena takut rumahnya juga ikut dibongkar. Misalnya Sarah (42), wanita yang tinggal di RT 21 RW 17 itu. Sarah sudah mendengar selentingan kabar bahwa rumah-nya di wilayah itu juga akan terdampak pembongkaran.

"Bilangnya 3 sampai 7 meter dari Kali Gendong ini mau dibongkar. Berarti kalau segitu rumah saya juga ikutan kena. Ya khawatir saya jadinya," kata Sarah, di Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin.

Sarah mengatakan, kabar tersebut sudah beredar dari mulut ke mulut di sekitar tempat tinggalnya. Namun, diakuinya bahwa belum ada pernyataan resmi baik dari pihak RT ataupun RW, dan juga pihak kecamatan mengenai hal ini.

Kalau pun dibongkar nantinya, ia berharap ganti rugi dapat sebanding. "Ya ganti rugi supaya kita bisa beli rumah lagi. Saya itu bangun rumah di sana itu sudah mahal pengeluarannya," ujar wanita yang tinggal sejak tahun 1991 tersebut.

Camat Penjaringan, Yani Wahyu Purwoko mengatakan, bangunan yang dibongkar saat ini adalah yang berada di tepi waduk. "Kalau hari ini yang dibongkar ada 40 bangunan di penampang basah. Berarti yang masih sisa dipenampang basah ini ada 80 bangunan," kata Yani.

Yani mengungkapkan, direncanakan akhir Februari 2015 ini, 80 bangunan lain di tepi Waduk Pluit yang belum dibongkar akan menyusul. Sampai dengan saat ini, lanjutnya, sudah 1850 bangunan di sisi timur Waduk Pluit sudah dibongkar.

Pembongkaran di sisi timur Waduk Pluit, masih akan dilakukan untuk sekitar 5000 bangunan lagi. Namun, masih menunggu kesiapan dari rumah susun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com