Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WN Nigeria Manfaatkan Warga Lokal Jadi Kurir Narkoba

Kompas.com - 24/02/2015, 16:31 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Nigeria, HT, memanfaatkan hubungan asmara dengan warga negara Indonesia, KY (27), untuk membantunya mengedarkan narkoba. Wanita yang berdomisili di Rawamangun, Jakarta Timur, itu pun dijadikan kurir untuk narkoba jenis sabu. Namun, aksi mereka berhasil diketahui polisi sehingga mereka pun ditangkap di dua tempat yang berbeda.

Pada Rabu (18/2/2015), di sebuah rumah di Jalan Percetakan Negara, Paseban, Senen, Jakarta Pusat, polisi menangkap HT. Setelah dilakukan intrograsi terhadap HT, polisi melakukan pengembangan kasus yang berujung pada penangkapan KY pada Senin (23/2/2015).

Ia ditangkap di 7 Eleven Rawamangun. Menurut pengakuan KY, ia baru pertama kali menjadi kurir untuk kasus narkoba. Awalnya ia tidak mengetahui dimanfaatkan oleh pacarnya, tetapi ia tetap melakukan suruhan HT.

“Saya tobat, sudah tidak mau lagi (terlibat dalam kasus narkoba),” kata KY, di Mapolda Metro Jaya, Selasa (24/2/2015).

Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Eko Daniyanto, mengatakan, penangkapan mereka berawal dari informasi dari jasa pengiriman ada kiriman tas dari Hongkong yang diduga berisi narkoba jenis sabu seberat total 6 kilogram pada Senin (17/2/2015) sekira pukul 16.30 WIB. Kemudian, tim khusus dari Subdit III Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya melakukan kontrol pengiriman ke tempat yang dituju sesuai dengan alamat resi dari paket tersebut.

“Paket itu ditujukan ke tempat tinggal pelaku yaitu Jalan Percetakan Negara, Paseban, Senen, Jakarta Pusat,” ujar Eko.

Kemudian, sekitar pukul 16.45 WIB, polisi yang menyamar menangkap HT yang diduga sebagai penerima barang. Hasil pengembangan lebih lanjut tim menangkap otak jaringan narkoba ini yaitu TC di Apartemen Centra Timur Residence Jalan Centra Primer Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com