"Kondisi anak saya masih trauma, bahkan psikolog masih terus datang setiap minggunya. Mungkin trauma ini tidak hanya sebentar, kurang lebih bisa sampai 18 tahun. Itu yang saya sayangkan," ujar B selaku orangtua L di kawasan SCBD, Selasa, (24/2/2015).
Akibat trauma yang dialaminya, L sering kali mengigau. L mengigau ingin membawa pedang dan pistol untuk melukai Miss H, guru ekstrakulikuler yang melakukan pelecehan padanya.
"Anak saya masih bilang mau bawa pedang, pistol, dia mau tembak gurunya sampai berdarah-darah. Itu bukan perkataan yang seharusnya keluar dari mulut anak umur 3 tahun. Akan jadi apa ke depannya? Kami sebagai orangtua khawatir," kata B.
Selain itu, saat ini L juga tidak bersekolah. L merasa ketakutan bila mendengar kata "sekolah". Dia juga mengatakan 'Miss Jahat' bila berada di sekolah. [Baca: Guru Saint Monica Ditahan, Orangtua Korban Pelecehan Seksual Bersyukur]
Pelecehan seksual ini mulai terungkap saat B, ibu L, melaporkan dugaan kekerasan seksual terhadap anaknya ke Unit Perempuan dan Anak Polda Metro Jaya, Selasa (13/5/2014). Menurut B, awalnya, L (3,5) mengeluh sakit pada bagian dubur.
Bocah itu bahkan sempat tidak mau mengenakan celana. "Belakangan anak saya enggak mau sekolah. Terus anak saya pegang pantatnya, dia bilang 'sakit Ma', lalu saya tanya kamu kenapa?" cerita B di Polda Metro Jaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.