Penelitian tersebut dilakukan terhadap 14 kota metropolitan di Tanah Air. Selain itu, di Jakarta Utara, juga masih banyak berdiri permukiman kumuh.
"Kami akan bongkar. Kami akan selesaikan taman. Kami rebut lahan untuk pembangunan taman. Kami enggak akan kalah sama preman dan ormas," kata Basuki, di Balai Kota, Rabu (25/2/2015).
Basuki menengarai, banyak taman serta jalur hijau yang kini dikuasai oleh ormas dan disewakan kepada pihak lain. Padahal, lanjut dia, taman ini berfungsi menyerap polusi serta asap yang diakibatkan oleh kendaraan berat dan pabrik-pabrik di sana.
Adapun salah satu taman yang sedang dalam proses pembangunan adalah taman layak anak yang berada di Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Taman itu dibangun di atas lahan seluas sekitar 1.500-4.000 meter persegi dan akan diresmikan bulan Maret mendatang.
"Di Jakarta Utara itu yang paling penting tanggulnya dibenerin dulu. Kalau Jakarta Utara terus bocor tanggulnya, ya setiap hari banjir dan kalau pasang laut pasti tergenang," kata pria yang biasa disapa Ahok itu.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi menganggap wajar gelar kota paling berpolusi se-Indonesia disematkan pada Jakarta Utara.
Sebab, lanjut dia, Jakarta Utara merupakan wilayah yang kerap dilintasi kendaraan berat menuju dan dari Pelabuhan Tanjung Priok.
Selain akan memperbanyak ruang terbuka hijau (RTH), Pemkot Jakarta Utara juga tetap menerapkan kebijakan hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) di Jalan Yos Sudarso dalam satu harinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.