Dalam sambutannya, Djarot menyatakan peluncuran SPB Vi-Gas tersebut bagian dari menciptakan program udara dan lingkungan yang bersih melalui bahan bakar gas. Sebab, bahan bakar gas dianggap sebagai salah satu bahan bakar yang ramah lingkungan.
"Melalui konversi BBM ke BBG kita harapkan bisa menciptakan program langit bersih atau langit biru di Jakarta," kata Djarot, kepada para peserta acara, Kamis sore.
Menurut Djarot, Ibu Kota sudah dipenuhi dengan 7 juta kendaraan tiap harinya. Baik itu kendaraan kecil seperti sepeda motor hingga yang berukuran besar seperti truk. Dengan tahapan konversi ini, ia berharap kualitas udara di Jakarta lebih baik.
"Jakarta itu tidak bisa lagi hanya menggantungkan ke BBM, seperti solar premium, pertamax, kenapa? Karena salah satu kota terpadat dan termacet dunia itu Jakarta. Jadi Anda bayangkan udara Jakarta dengan kemacetan itu emisi gas buangnya kita hisap bersama-sama," ujar Djarot.
Kendati demikian, ia menyerahkan kepada masyarakat untuk menentukan pilihan apakah akan menggunakan BBM atau BBG.
Dia juga mengimbau Pertamina untuk dapat menyediakan pasokan bahan bakar yang cukup bagi warga Jakarta. "Khusus DKI jangan sampai ada kelangkaan pasokan BBM dan gas," ujar Djarot.
Di tempat yang sama, Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan, saat ini Pertamina telah mengoperasikan 23 SPB-Vi-Gas, dengan rincian SPB di DKI 12 buah, Bandung satu, Semarang satu, Yogyakarta satu, Bali tiga, dan sisanya di wilayah Bodetabek.
"Setelah ini nanti kami juga bergerak ke Solo, Surabaya. Kedua kota itu kami targetkan beroperasi tahun ini juga," ujar Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.