Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Metro Dinilai Akan Lama Temukan Dana Siluman Pengadaan UPS

Kompas.com - 08/03/2015, 17:31 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - CBA Centre For Budget Analysis menilai, untuk menemukan dana siluman dalam kasus uninterruptible power supply (UPS), pihak Polda Metro Jaya membutuhkan waktu lama.

"Kalau UPS yang sedang ditangani polisi, tidak akan menelusuri sampai ke draft RAPBD perubahan 2014," terang Direktur CBA Centre For Budget Analysis, Uchok Sky Khadafi, kepada Kompas.com, Minggu (8/3/2015).

Padahal, kata Uchok, untuk mengusut dana dan anggaran UPS yang dilaporkan ke aparat hukum, harus ditelusuri dari draft APBD perubahan 2014. Sehingga penyidik dapat menemukan indikasi dana siluman yang dimaksud.

"Polisi hanya akan mengungkap terkait adanya kejanggalan dalam lelang seperti alamat atau tempat tinggal pemenang lelang, tidak layak sebagai perusahaan pemenang lelang dalam kategori miliaran rupiah," papar Uchok.

Meski demikian, kata Uchok, polisi juga berpotensi menemukan indikasi lain yang lebih ekstraordinari dari kasus dana siluman. "Bukan cuma menemukan dana siluman, polisi bahkan berpotensi menemukan korupsi dalam mark up proyek UPS tersebut," papar Uchok.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah meningkatkan kasus dugaan korupsi pengadaan alat UPS untuk sekolah-sekolah di DKI Jakarta dari penyelidikan menjadi penyidikan. Sebanyak 15 orang saksi telah diperiksa sejak dimulainya penyelidikan kasus tersebut, 28 Januari 2015 lalu. Mereka terdiri dari 10 orang perwakilan dari sekolah penerima UPS. Termasuk juga dua saksi lainnya, mantan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat, Alex Usman dan mantan Kepala Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat, Zainal Soelaiman. Sementara, tiga saksi lainnya merupakan Pejabat Pemeriksa Hasil Pekerjaan (PPHP) yang berasal dari Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat dan Jakarta Barat.

Kasus ini mencuat setelah Polda Metro Jaya menemukan ketidaksinkronan antara biaya pengadaan UPS sebesar Rp 5,8 miliar dengan kebutuhan untuk sekolah-sekolah di DKI Jakarta. "

Kami telah mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan-keterangan. Penyidik menilai itu cukup untuk meningkatkan penyelidikan menjadi penyidikan," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Martinus Sitompul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com