Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Anggap Saja Tidak Ada DPRD, "Ngapain" Pusing?

Kompas.com - 17/03/2015, 14:41 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk tidak meladeni permintaan anggota DPRD jika tidak masuk akal.

Contohnya yang terjadi pada Selasa (17/3/2015) ini. Seharusnya, TAPD yang beranggotakan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Heru Budi Hartono, dan Kepala Bappeda DKI Tuty Kusumawati membahas evaluasi RAPBD DKI 2015 bersama Badan Anggaran (Banggar) DPRD.

Namun, DPRD menunda pembahasan itu karena belum mendapat print out RAPBD DKI 2015.  "Memang saya sudah siap kok. Saya sudah instruksi sama Pak Sekda, pejabat TAPD enggak usah ladeni mereka kalau mereka enggak kasih tanda-tanda baik hari ini," kata Basuki, di Balai Kota. 

"Anggap saja enggak ada DPRD, ngapain pusing," lanjut Basuki. 

Bahkan, Basuki mengaku tidak takut untuk tetap menggunakan anggaran dengan nilai pagu anggaran APBD Perubahan 2014 senilai Rp 72,9 triliun. Pria yang akrab disapa Ahok itu pun menyatakan tidak takut menggunakan anggaran 2014 hingga masa jabatannya sebagai gubernur selesai atau pada tahun 2017.

Ia menolak melakukan pembahasan dengan DPRD DKI jika mereka masih berencana menyusupkan anggaran dengan nilai yang tidak masuk akal.

"Sampai tahun 2019, mereka (anggota DPRD) ganti lagi, pakai APBD 2014 saja, biar enggak berkelahi lagi. Jadi, tiap tahun pakai (nilai pagu anggaran) APBD-P 2014 sampai tahun 2019. Sampai ganti mereka (anggota DPRD) di pemilu dan masuk gubernur yang baru," kata Basuki. 

Seperti diberitakan, Ketua DPRD Prasetio Edi Marsudi, yang juga Ketua DPRD DKI, menunda rapat karena pihak TAPD tidak menyiapkan print out APBD DKI 2015 versi Pemprov DKI meskipun TPAD sudah memberikan dokumen APBD DKI 2015 dalam bentuk soft copy atau file dalam flash disk. [Baca: Gara-gara "Print Out", Rapat Pembahasan APBD DKI 2015 Ditunda]


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com