Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendengar Curhat Pengemudi Menghadapi Penyerobot "Busway"

Kompas.com - 27/03/2015, 12:18 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jalur bus transjakarta kerap diserobot pengendara roda dua ataupun roda empat. Kejadian ini biasa terjadi di semua koridor. Para sopir bus transjakarta sudah kenyang dengan beragam masalah yang timbul akibat penyerobotan tersebut.

Ta'in (47), salah satu sopir bus transjakarta koridor IX, mengatakan, ulah penyerobot itu tidak hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga keselamatan perjalanan angkutan massal itu.

"Kita terpaksa mesti serong bus buat sediakan ruang bagi motor. Sementara kita juga mesti menjaga supaya bus tetap berada di jalurnya," kata Ta'in kepada Kompas.com, di Terminal Bus Transjakarta di Pusat Grosir Cililitan (PCG), Jakarta Timur, Jumat (27/3/2015).

Menurut Ta'in, penyerobotan itu paling sering terjadi saat bus transjakarta berhenti di halte. Mau tak mau, sopir bus transjakarta menyediakan ruang kosong di sisi kiri bagi pengendara sepeda motor. "Kadang kita kesal juga, apalagi kalau setangnya kena bodi bus," ujar Ta'in.

Pengalaman buruknya, Ta'in pernah "lupa" buat memberikan ruang kosong di sebelah kiri ketika busnya sedang berhenti di halte. Sepeda motor pun menumpuk di belakang. Ada juga yang membunyikan klakson, lalu mencela dia.

"Saya pernah sampai diacungin jari tengah begini, terus pas lewat dia main-main gas. Saya panggil (lambai tangan) malah jalan terus," ujar Ta'in berkisah.

Kalau aparat yang lewat, lanjutnya, kadang egonya tinggi. Kalau tidak bunyikan sirene, mereka kerap memainkan lampu kendaraan.

Bambang Suprianto (45), sopir bus transjakarta lainnya, juga mempunyai pengalaman yang sama soal aksi penyerobotan. "Kita ini bawa kendaraan besar, bagaimanapun nantinya pasti tetap kita yang disalahkan," ujar sopir di koridor IV itu.

Bambang sudah merasakan menjalankan bus transjakarta di beberapa koridor di seluruh wilayah Jakarta. Menurut dia, bukan hanya aksi penyerobotan yang sering mengganggu, melainkan juga jalur putar balik yang sering menyebabkan kemacetan.

"Di Kebon Nanas itu kan banyak putaran balik, saya pernah dikomplain penumpang karena berhenti mendadak. Tetapi, itu karena banyak kendaraan yang tiba-tiba muncul dari jalur putaran balik itu," ujar Bambang.

Pengawasan aparat, lanjut dia, juga kadang kurang maksimal. Sebab, kadang dia melihat hanya sedikit petugas yang berjaga, sementara yang menyerobot berjubel, misalnya di persimpangan Matraman, Jakarta Timur.

Ia merasa pesimistis penyerobotan dapat ditindak selama kendaraan pribadi begitu banyak. "Kuncinya buat kita sabar saja," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com