Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Bocah Terjebak di Mobil Rongsokan dan Kehabisan Oksigen

Kompas.com - 27/03/2015, 21:20 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polsek Penjaringan mengamankan mobil sedan Peugeot B 1757 TW. Mobil tersebut diketahui sebagai lokasi ditemukannya tiga bocah dalam kondisi tak bernyawa.

Hn (4), RS (5), dan Ha (5) terjebak di dalam mobil itu dan kehabisan oksigen, Jumat (27/3/2015).

"Barang bukti berupa mobil sedan Peugeot nopol B 1757 TW telah kita amankan untuk pemeriksaan lanjutan," kata Kapolsek Penjaringan, Ajun Komisaris Besar Kus Subiantoro.

Pantauan Kompas.com, mobil berwarna abu-abu metalik tersebut telah diberi garis polisi di Mapolsek Penjaringan. Sudah tidak ada mesin di dalam kap depan mobil itu.

Hanya satu pintu belakang sebelah kanan mobil tersebut yang dapat terbuka. Sedangkan jok dan interior mobil masih dalam keadaan bagus.

Sebelumnya polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), memeriksa saksi-saksi, hingga koordinasi dengan keluarga korban untuk mengetahui penyebab kematian ketiga anak itu. [Baca: Luput dari Pengawasan Orangtua, Tiga Bocah Tewas Dalam Mobil]

"Dugaan sementara, ketiga korban tewas akibat kekurangan oksigen dan dehidrasi. Kita masih akan mendalami penyebab lain dari kasus ini," kata Kus.

Sementara itu, salah satu warga, Mono (47) mengaku mobil tersebut hanya dititip sementara okeh seseorang yanh berasal dari Madura. Namun, ia kurang dapat memastikan kondisi mobil tersebut saat kejadian berlangsung.

Salah satu saksi yang telah diperiksa polisi diketahui sebagai pemilik lapak di lapangan tersebut. Saksi bernama Hossaeri (31) tersebut, merupakan warga kabupaten Bangkalan, Pulau Madura.

"Dititipkan sejak seminggu yang lalu. Titipan orang Madura. Tetapi (mobilnya) sudah enggak bisa jalan, mesin enggak ada," ucapnya.

Hingga saat ini ketiga korban telah disemayamkan di rumah duka. Namun masih belum diketahui kapan ketiganya akan dimakamkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com