Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Hanya Sedikit Anggota DPRD DKI yang Hadir di Musrenbang?

Kompas.com - 01/04/2015, 18:55 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menghadiri musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tingkat kota untuk tahun anggaran 2016 di Jakarta Barat, Rabu (1/4/2015) siang.

Seusai musrenbang, Djarot mengungkapkan bahwa sebenarnya dia ingin agar semua undangan, termasuk anggota DPRD DKI, bisa hadir mewakili fraksi dan daerah pemilihan (dapil) mereka dalam Pemilihan Legislatif 2014 lalu.

"Yang kita harapkan sebelumnya ada perwakilan semua fraksi," ujar Djarot di ruang musrenbang Gedung B Kantor Wali Kota Jakarta Barat.

Kehadiran anggota Dewan dinilai penting oleh Djarot. Sebab, seluruh masukan yang diungkapkan dalam musrenbang juga dapat menjadi acuan anggota DPRD untuk menentukan pokok pikiran (pokir) mereka.

Pokir merupakan kewajiban anggota legislatif menjaring aspirasi dari masyarakat. Aspirasi itu kemudian akan ditindaklanjuti para wakil rakyat ke eksekutif saat perancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

Sesuai yang tercantum pada Pasal 55 huruf (a) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan DPRD tentang Tata Tertib, Badan Anggaran mempunyai tugas memberikan saran dan pendapat berupa pokok-pokok pikiran DPRD kepada kepala daerah dalam mempersiapkan rancangan APBD paling lambat lima bulan sebelum ditetapkannya APBD.

Pokir ini sempat menjadi permasalahan antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan DPRD.

Dalam rancangan APBD tahun 2015, Basuki melihat pokir disalahgunakan sebagai alat memasukkan pengadaan yang tidak penting atau anggaran siluman agar anggota Dewan bisa mendapat untung dari anggaran tersebut.

Maka dari itu, Djarot ingin semua anggota DPRD, khususnya saat musrenbang ini, agar bisa mengawal proses penyusunan anggaran dari awal, termasuk hadir di musrenbang. Namun, Djarot memahami beberapa alasan anggota Dewan yang mengaku tidak bisa hadir.

"Sama seperti di eksekutif. Misalkan sekarang Pak Gubernur ada acara di istana, saya ke sini. Enggak apa-apa, tetapi (minimal) ada keterwakilan fraksi," ucap Djarot.

Dari 24 nama di lembar presensi anggota DPRD, hanya ada lima orang yang memberikan tanda tangan. Itu artinya, yang benar-benar hadir dari DPRD mewakili dapilnya hanya lima orang.

Namun, menurut petugas penyambut tamu, ada beberapa anggota Dewan yang sudah masuk terlebih dahulu tanpa membubuhkan tanda tangannya.

Kata dia, Wakil Ketua DPRD DKI Abraham "Lulung" Lunggana dan anggota Dewan lainnya, seperti Inggard Joshua, tidak tampak. Anggota Dewan yang jelas terlihat, salah satunya Nasrullah dari Fraksi PKS. Nasrullah memberikan pidato pada musrenbang tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com